FAMILY
Waspada! Ini Tanda Terjadinya Penurunan Gerakan Bayi selama Kehamilan
Medcom
Jumat 05 September 2025 / 17:09
Jakarta: Pada masa kehamilan akhir, tubuh mengalami banyak perubahan dan ketidaknyamanan yang umumnya merupakan hal normal. Namun, penting untuk tetap waspada terhadap tanda-tanda yang bisa menunjukkan adanya masalah serius, seperti persalinan prematur dan preeklampsia yang dapat membahayakan ibu dan janin.
Mengenali gejala-gejala ini sejak dini sangat penting agar penanganan yang tepat dapat segera dilakukan. Berikut adalah beberapa gejala kehamilan akhir yang tidak boleh diabaikan:
Gerakan bayi biasanya mulai dirasakan pada usia kehamilan antara 16 hingga 22 minggu. Pada awalnya gerakan tersebut mungkin terasa lemah dan jarang, tetapi seiring bertambahnya usia kehamilan gerakan bayi akan menjadi lebih kuat dan lebih sering.
Jika frekuensi gerakan bayi tiba-tiba berkurang atau terasa tidak seperti biasanya, hal ini perlu mendapat perhatian serius. Penurunan gerakan bayi bisa menjadi tanda adanya infeksi pada rahim, cairan ketuban yang rendah, atau gangguan pada janin. Penting untuk memantau aktivitas bayi secara rutin.
Baca juga: Gejala Kehamilan Awal yang Tidak Boleh Diabaikan
Pecahnya air ketuban sebelum persalinan dimulai disebut ruptur membran pra-persalinan (PROM). Jika air ketuban pecah sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, kondisi ini disebut ruptur membran pra-persalinan prematur (PPROM) yang meningkatkan risiko persalinan prematur.
Jika terjadi pecahnya air ketuban atau kebocoran cairan ketuban tanpa disertai kontraksi persalinan, segera hubungi tenaga medis. Penanganan akan disesuaikan dengan usia kehamilan dan kondisi ibu serta janin.
Gatal ringan pada kulit selama kehamilan, terutama di area stretch marks adalah hal yang umum. Namun, jika gatal muncul secara tiba-tiba dan parah, terutama pada trimester akhir, perlu diwaspadai. Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan gatal parah disertai ruam adalah PUPPP (pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy).
Kondisi ini biasanya dimulai dengan bintik-bintik kecil seperti jerawat yang kemudian berkembang menjadi bercak-bercak menonjol. Meskipun gatalnya bisa sangat mengganggu, PUPPP tidak berbahaya bagi ibu dan janin.
Namun, jika gatal muncul tanpa ruam, biasanya dimulai di telapak tangan dan kaki, dan menyebar ke bagian tubuh lain, hal ini bisa menjadi tanda cholestasis of pregnancy, yaitu gangguan hati langka yang berpotensi berbahaya.
Kondisi ini biasanya muncul pada trimester ketiga dan dapat meningkatkan risiko kematian bayi dalam kandungan (stillbirth) serta kelahiran prematur. Oleh karena itu, gatal parah tanpa ruam harus segera dikonsultasikan dengan tenaga medis.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Mengenali gejala-gejala ini sejak dini sangat penting agar penanganan yang tepat dapat segera dilakukan. Berikut adalah beberapa gejala kehamilan akhir yang tidak boleh diabaikan:
1. Penurunan gerakan bayi
Gerakan bayi biasanya mulai dirasakan pada usia kehamilan antara 16 hingga 22 minggu. Pada awalnya gerakan tersebut mungkin terasa lemah dan jarang, tetapi seiring bertambahnya usia kehamilan gerakan bayi akan menjadi lebih kuat dan lebih sering.
Jika frekuensi gerakan bayi tiba-tiba berkurang atau terasa tidak seperti biasanya, hal ini perlu mendapat perhatian serius. Penurunan gerakan bayi bisa menjadi tanda adanya infeksi pada rahim, cairan ketuban yang rendah, atau gangguan pada janin. Penting untuk memantau aktivitas bayi secara rutin.
Baca juga: Gejala Kehamilan Awal yang Tidak Boleh Diabaikan
2. Aliran air ketuban yang tiba-tiba atau bertahap
Pecahnya air ketuban sebelum persalinan dimulai disebut ruptur membran pra-persalinan (PROM). Jika air ketuban pecah sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, kondisi ini disebut ruptur membran pra-persalinan prematur (PPROM) yang meningkatkan risiko persalinan prematur.
Jika terjadi pecahnya air ketuban atau kebocoran cairan ketuban tanpa disertai kontraksi persalinan, segera hubungi tenaga medis. Penanganan akan disesuaikan dengan usia kehamilan dan kondisi ibu serta janin.
3. Gatal yang parah
Gatal ringan pada kulit selama kehamilan, terutama di area stretch marks adalah hal yang umum. Namun, jika gatal muncul secara tiba-tiba dan parah, terutama pada trimester akhir, perlu diwaspadai. Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan gatal parah disertai ruam adalah PUPPP (pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy).
Kondisi ini biasanya dimulai dengan bintik-bintik kecil seperti jerawat yang kemudian berkembang menjadi bercak-bercak menonjol. Meskipun gatalnya bisa sangat mengganggu, PUPPP tidak berbahaya bagi ibu dan janin.
Namun, jika gatal muncul tanpa ruam, biasanya dimulai di telapak tangan dan kaki, dan menyebar ke bagian tubuh lain, hal ini bisa menjadi tanda cholestasis of pregnancy, yaitu gangguan hati langka yang berpotensi berbahaya.
Kondisi ini biasanya muncul pada trimester ketiga dan dapat meningkatkan risiko kematian bayi dalam kandungan (stillbirth) serta kelahiran prematur. Oleh karena itu, gatal parah tanpa ruam harus segera dikonsultasikan dengan tenaga medis.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)