FITNESS & HEALTH
Gejala Kehamilan Awal yang Tidak Boleh Diabaikan
Medcom
Kamis 04 September 2025 / 19:42
Jakarta: Pada masa awal kehamilan, tubuh mengalami banyak perubahan yang sering kali disertai dengan berbagai gejala atau efek samping.
Sebagian besar gejala tersebut adalah hal yang wajar dan normal, seperti mual dan muntah, rasa lelah yang berlebihan, kram ringan, serta bercak darah ringan.
Baca juga: Bacterial Vaginosis, Infeksi yang Mungkin Muncul Selama Kehamilan
Namun, ada beberapa gejala yang perlu mendapat perhatian khusus karena bisa menjadi tanda adanya masalah serius seperti keguguran, kehamilan ektopik, atau kehamilan molar.
Berikut adalah gejala-gejala harus diwaspadai saat awal kehamilan agar penanganan yang tepat dapat segera dilakukan:
Pendarahan atau bercak darah pada awal kehamilan memang sering terjadi dan tidak selalu menandakan masalah serius.
Misalnya, pendarahan implantasi adalah kondisi di mana sel telur yang sudah dibuahi menempel pada dinding rahim, biasanya terjadi sekitar enam hingga dua belas hari setelah pembuahan dan berlangsung singkat.
Namun, pendarahan atau bercak yang muncul pada vagina yang mirip dengan menstruasi ringan juga bisa menjadi tanda awal keguguran.
Selain itu, pendarahan tersebut bisa menandakan kondisi yang lebih serius seperti kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim) atau kehamilan molar (pertumbuhan abnormal jaringan kehamilan).
Pendarahan ini bisa terjadi secara intermittent (berulang-ulang) atau terus-menerus, dan bisa ringan maupun berat. Pada kasus kehamilan molar, terkadang akan keluar kantong-kantong kecil berisi cairan dari vagina, yang merupakan tanda khas dari kondisi ini.
(1).jpg)
(Kram perut dan tekanan atau nyeri di panggul yang disertai mual dan muntah parah salah satu kehamilan yang perlu diwaspadai. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Nyeri perut ringan pada awal kehamilan biasanya tidak perlu dikhawatirkan karena bisa terjadi akibat proses implantasi sel telur di rahim.
Namun, jika nyeri yang dirasakan disertai dengan gejala lain seperti pendarahan, atau jika nyeri terasa sangat parah, hal ini bisa menjadi tanda adanya komplikasi serius.
1. Nyeri perut yang kram dan persisten atau nyeri tajam. Terasa seperti tekanan di panggul atau nyeri di punggung bagian bawah. Jika nyeri ini muncul setelah mengalami pendarahan, hal tersebut bisa menandakan keguguran.
2. Nyeri di perut atau panggul yang bisa ringan dan datang-datang atau tiba-tiba dan sangat parah. Kondisi ini bisa menjadi tanda kehamilan ektopik. Nyeri tersebut mungkin semakin memburuk saat melakukan aktivitas fisik, buang air besar, atau batuk.
3. Nyeri di bahu, terutama saat berbaring. Salah satu gejala kehamilan ektopik yang pecah, sebuah keadaan darurat medis yang membutuhkan penanganan segera.
Baca juga: Cegah Stunting Sejak Dini, Ini Buku Panduan Nutrisi yang Dibutuhkan Bumil
4. Kram perut dan tekanan atau nyeri di panggul yang disertai mual dan muntah parah. Bisa menjadi tanda kehamilan molar, yaitu pertumbuhan jaringan abnormal di dalam rahim yang memerlukan penanganan khusus.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Sebagian besar gejala tersebut adalah hal yang wajar dan normal, seperti mual dan muntah, rasa lelah yang berlebihan, kram ringan, serta bercak darah ringan.
Baca juga: Bacterial Vaginosis, Infeksi yang Mungkin Muncul Selama Kehamilan
Namun, ada beberapa gejala yang perlu mendapat perhatian khusus karena bisa menjadi tanda adanya masalah serius seperti keguguran, kehamilan ektopik, atau kehamilan molar.
Berikut adalah gejala-gejala harus diwaspadai saat awal kehamilan agar penanganan yang tepat dapat segera dilakukan:
1. Pendarahan atau bercak darah
Pendarahan atau bercak darah pada awal kehamilan memang sering terjadi dan tidak selalu menandakan masalah serius.
Misalnya, pendarahan implantasi adalah kondisi di mana sel telur yang sudah dibuahi menempel pada dinding rahim, biasanya terjadi sekitar enam hingga dua belas hari setelah pembuahan dan berlangsung singkat.
Namun, pendarahan atau bercak yang muncul pada vagina yang mirip dengan menstruasi ringan juga bisa menjadi tanda awal keguguran.
Selain itu, pendarahan tersebut bisa menandakan kondisi yang lebih serius seperti kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim) atau kehamilan molar (pertumbuhan abnormal jaringan kehamilan).
Pendarahan ini bisa terjadi secara intermittent (berulang-ulang) atau terus-menerus, dan bisa ringan maupun berat. Pada kasus kehamilan molar, terkadang akan keluar kantong-kantong kecil berisi cairan dari vagina, yang merupakan tanda khas dari kondisi ini.
2. Nyeri yang perlu diwaspadai
(1).jpg)
(Kram perut dan tekanan atau nyeri di panggul yang disertai mual dan muntah parah salah satu kehamilan yang perlu diwaspadai. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Nyeri perut ringan pada awal kehamilan biasanya tidak perlu dikhawatirkan karena bisa terjadi akibat proses implantasi sel telur di rahim.
Namun, jika nyeri yang dirasakan disertai dengan gejala lain seperti pendarahan, atau jika nyeri terasa sangat parah, hal ini bisa menjadi tanda adanya komplikasi serius.
Beberapa kondisi yang perlu diwaspadai meliputi:
1. Nyeri perut yang kram dan persisten atau nyeri tajam. Terasa seperti tekanan di panggul atau nyeri di punggung bagian bawah. Jika nyeri ini muncul setelah mengalami pendarahan, hal tersebut bisa menandakan keguguran.
2. Nyeri di perut atau panggul yang bisa ringan dan datang-datang atau tiba-tiba dan sangat parah. Kondisi ini bisa menjadi tanda kehamilan ektopik. Nyeri tersebut mungkin semakin memburuk saat melakukan aktivitas fisik, buang air besar, atau batuk.
3. Nyeri di bahu, terutama saat berbaring. Salah satu gejala kehamilan ektopik yang pecah, sebuah keadaan darurat medis yang membutuhkan penanganan segera.
Baca juga: Cegah Stunting Sejak Dini, Ini Buku Panduan Nutrisi yang Dibutuhkan Bumil
4. Kram perut dan tekanan atau nyeri di panggul yang disertai mual dan muntah parah. Bisa menjadi tanda kehamilan molar, yaitu pertumbuhan jaringan abnormal di dalam rahim yang memerlukan penanganan khusus.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)