FITNESS & HEALTH

Bacterial Vaginosis, Infeksi yang Mungkin Muncul Selama Kehamilan

Medcom
Senin 04 Agustus 2025 / 23:04
Jakarta: Saat Moms hamil, tubuh Moms berubah dalam banyak hal dan peningkatan keputihan merupakan salah satu perubahan hal tersebut termasuk perubahan yang tidak terlalu menyenangkan. 

Pertanda saat vagina sehat adalah jika keputihan berwarna jernih atau putih dan tidak berbau, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh hormon kehamilan.

Baca juga: Seks Saat Hamil Boleh, Tapi 4 Posisi Ini Harus Dihindari 

Namun, terkadang keputihan yang berlebihan menandakan adanya infeksi, yang terjadi ketika keseimbangan alami bakteri yang hidup di dalam vagina terganggu.

Infeksi yang mungkin muncul adalah bacterial vaginosis (BV). Namun, ketika infeksi vagina didiagnosis secara dini, umumnya mudah diobati. Sulit untuk membedakan antara keputihan normal dan keputihan yang menandakan adanya infeksi. 

Berikut adalah penyebab setiap infeksi, gejala, pengobatan, dan tips pencegahannya.
 

Bacterial Vaginosis (BV)



(Bacterial vaginosis (BV) adalah kondisi umum pada wanita yang disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri di dalam vagina. Ini bukan infeksi menular seksual, tetapi dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual lainnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Sekitar satu dari lima orang hamil akan mengalami infeksi yang berbau tidak sedap dan menjengkelkan ini.

Melansir dari National Institutes of Health, bacterial vaginosis (BV) terjadi ketika terdapat pertumbuhan berlebih dari bakteri yang secara alami hidup di dalam vagina selama kehamilan dapat dipengaruhi oleh perubahan hormon.

Jika tidak diobati, gejala BV dapat terus berlanjut, menyebabkan ketidaknyamanan, dan meningkatkan risiko infeksi vagina lainnya karena kesehatan vagina terganggu. 

Infeksi yang meningkat ini kemudian dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. BV dapat didiagnosis dengan tes vagina sederhana. Caranya adalah penyedia layanan kesehatan memasukkan kapas, kemudian mengumpulkan sampel keputihan Moms, dan melihatnya di bawah mikroskop.
 

Apa saja gejala bacterial vaginosis?

 
  1. 1. Cairan tipis berwarna abu-abu keputihan
  2. 2. Bau amis
  3. 3. Gatal atau sensasi terbakar
 

Bagaimana cara mengobati bacterial vaginosis?


BV kadang-kadang hilang dengan sendirinya dan tidak dianggap sebagai penyakit menular seksual (PMS). Pengobatan yang efektif adalah dengan meminum antibiotik, biasanya metronidazole atau clindamycin.

Baca juga: Pendekatan Personal dan Edukatif Dokter Obgyn dalam Keberhasilan Program IVF
 

Bagaimana cara mencegah bacterial vaginosis?


1. Gunakan air hangat tanpa sabun untuk membersihkan bagian luar vagina Moms. Jangan gunakan sabun karena dapat mengiritasi vagina Moms.

2. Kenakan pakaian dalam yang nyaman dan terbuat dari katun agar udara dapat bersirkulasi. Hindari mengenakan celana ketat atau stoking yang dapat menyebabkan keringat yang memicu pertumbuhan bakteri.

3. Tidur tanpa mengenakan pakaian dalam untuk mengurangi risiko infeksi.

4. Usap dari depan ke belakang saat buang air besar. Hal ini akan mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina.

5. Hindari douching karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan berbahaya di vagina Moms.

6. Hindari berhubungan seks dan batasi jumlah pasangan seksual karena kondisi ini lebih umum terjadi pada orang yang aktif secara seksual.


Secillia Nur Hafifah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH