FAMILY

Cegah Stunting Sejak Dini, Ini Buku Panduan Nutrisi yang Dibutuhkan Bumil

Yuni Yuli Yanti
Senin 30 Juni 2025 / 07:00
Jakarta: Berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, hampir 20 persen anak-anak Indonesia mengalami stunting. Sementara, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan stunting tidak hanya terjadi setelah anak lahir, tetapi dapat terjadi sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, intervensi, melalui tenaga kesehatan seperti bidan, menjadi kunci dalam upaya memutus mata rantai permasalahan ini.

PRENAGEN berkolaborasi dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) meluncurkan 'Buku Panduan Nutrisi Esensial pada Setiap Tahapan Kehamilan'. Buku ini merupakan sebuah panduan praktis yang memperkuat peran tenaga kesehatan, khususnya bidan, dalam mendampingi ibu memenuhi kebutuhan nutrisi esensial sekaligus memperkuat upaya pencegahan stunting sejak awal kehamilan.

"Kami memahami bahwa pendampingan terbaik bagi moms membutuhkan sinergi banyak pihak, termasuk peran penting tenaga kesehatan. 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan fondasi utama dalam membentuk generasi unggul yang siap menghadapi masa depan. Melalui Buku Panduan Nutrisi Esensial pada Setiap Tahapan Kehamilan ini, PRENAGEN memperkuat kapasitas bidan sebagai garda terdepan edukasi gizi ibu, dengan materi berbasis ilmu dan praktik terkini," ungkap Junita, Business Group Manager PRENAGEN. 

Diketahui, materi 'Buku Panduan Nutrisi Esensial pada Setiap Tahapan Kehamilan' disusun secara sistematis berdasarkan referensi ilmiah dan masukan para ahli, dengan memerhatikan kondisi nyata di lapangan. 

Di dalamnya memuat informasi praktis mengenai kebutuhan nutrisi esensial di setiap trimester kehamilan, panduan pencegahan risiko komplikasi seperti anemia dan preeklamsia, serta pendekatan komunikasi empatik untuk meningkatkan efektivitas edukasi kepada ibu dan keluarga.

"Bidan merupakan titik awal pendampingan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat. Dengan hadirnya buku ini, kami berharap para bidan memiliki referensi praktis yang dapat langsung diterapkan dalam edukasi gizi bagi ibu hamil, sehingga risiko stunting dapat ditekan sejak dini," ujar Dr. Ade Jubaedah SSIT Bdn. MM, MKM, Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Senada dengan IBI, Prof. Dr. dr. Noroyono Wibowo, Sp.OG(K), Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Konsultan Fetomaternal mengatakan kekurangan energi kronis dan kekurangan zat gizi masih menjadi masalah dalam kehamilan. 

"Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, stunting, bahkan komplikasi dan pendarahan pada ibu. Di sinilah peran tenaga kesehatan menjadi sangat krusial dalam memberikan edukasi gizi ibu sejak awal kehamilan. Dengan pendampingan dan edukasi yang tepat, kita dapat menekan angka risiko bahkan kematian ibu dan bayi, serta memastikan pertumbuhan janin berjalan sehat dan ideal," jelasnya. 


(Ki-Ka: Dr. Muliaman Mansyur, Health Communicator Kalbe Nutritionals, Prof. Dr. dr. Noroyono Wibowo, Sp.OG(K), Konsultan Fetomaternal, Dr. Ade Jubaedah SSIT Bdn. MM, MKM, Ketua Umum IBI, dan Nadya Parahita, Brand Manager PRENAGEN, pada momen peluncuran Buku Panduan Nutrisi Esensial pada Setiap Tahapan Kehamilan. Foto: Dok. Istimewa)

Pentingnya nutrisi bagi Bumil

Selain itu, dr. Dewi Virdianti Pangastuti, Health Communicator Kalbe Nutritionals menekankan pentingnya pemenuhan nutrisi esensial dan gizi tepat bagi ibu hamil, serta penguatan peran bidan dalam mendampingi ibu selama masa kehamilan. 

"Pemenuhan gizi bumil sangat wajib dan spesifik. Contohnya, DHA dan Omega-3 berperan penting dalam pembentukan serta perkembangan otak bayi, dan tetap dibutuhkan pasca melahirkan karena DHA juga disalurkan melalui ASI. Sementara itu, kalsium berperan penting dalam pembentukan tulang janin sekaligus menjaga kekuatan tulang ibu," tuturnya dr. Dewi. 

Selain hadir dekat sebagai sahabat, Junita menambahkan bahwa setiap langkah strategis Kalbe Nutritionals melalui PRENAGEN juga bertujuan membangun ekosistem layanan kesehatan ibu dan anak yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berbasis ilmu pengetahuan. 

"Melalui inovasi, kolaborasi, edukasi yang tepat, serta dukungan produk dengan nutrisi yang berkualitas, kami berharap dapat terus mendampingi perempuan siap menjadi ibu dan berkontribusi dalam mempersiapkan generasi masa depan sejak dari awal kehidupan," pungkas Junita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH