Banyak orang memyepelekan tekanan darah, padahal ini harus dipantau secara teratur. (Ilustrasi/Pexels)
Banyak orang memyepelekan tekanan darah, padahal ini harus dipantau secara teratur. (Ilustrasi/Pexels)

Pentingnya Memeriksa Tekanan Darah

Rona tips kesehatan hipertensi
Kumara Anggita • 09 Juni 2020 10:03
Jakarta: Banyak orang memyepelekan tekanan darah, padahal ini harus dipantau secara teratur. Tekanan darah yang tak dikendalikan dapat membuat cacat dan kematian. 
 
Sayangnya, masih banyak orang yang tidak peduli dengan masalah hipertensi sehingga banyak dari mereka yang punya penyakit ini tidak sadar dan tak mengontrolnya. 
 
Riskesdas tahun 2018 mencatat sebanyak 63 juta orang atau sebesar 34, 1% penduduk di Indonesia menderita hipertensi. Dari populasi hipertensi tersebut, hanya sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan hanya 54,4% dari yang terdiagnosis hipertensi rutin minum obat.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Untuk mengtasi permasalahan ini, setiap orang seharusnya mengecek tekanan darah secara rutin. Ini bisa dilakukan di rumah. 

Pemeriksaan Tekanan Darah di Rumah (PTDR)

“Pada Annual Meeting ke-13 Februari tahun 2019 yang lalu, PERHI meluncurkan Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi yang menggarisbawahi bahwa diagnosis hipertensi sangat ditentukan oleh Man, Material, Method (3M) yaitu dokter dan pasien, alat pengukur dan pengukurannya termasuk persiapannya. Pemeriksaan Tekanan Darah di Rumah (PTDR) berperan cukup penting untuk deteksi, diagnosis dan evaluasi terapi yang efektif serta bermanfaat memberikan gambaran variabilitas tekanan darah,” jelas dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, FINASIM, President Indonesian Society of Hypertension (InaSH) atau Perhimpunan Dokter Hipertensi (PERHI).
 
“Terdapat kasus khusus, yaitu pada pasien yang diagnosis hipertensinya ‘meragukan’ misalnya pre hypertension atau border-line hypertension, white-coat hypertension (tekanan darah tinggi bila diukur di klinik) atau masked hypertension (tekanan darah justru tinggi bila di luar klinik atau di rumah),” lanjutnya.
 
Data penelitian PERHI tahun 2017 menunjukkan bahwa 63 % pasien yang sedang diobati hipertensi tidak terkontrol. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien hipertensi tidak terobati secara optimal oleh berbagai faktor. 

PTDR dorong pasien lebih mematuhi aturan

Menurut dr. Tunggul, PTDR juga dapat meningkatkan tingkat kepatuhan pasien. “Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa PTDR mempunyai nilai prognostik yang lebih baik dibandingkan dengan pemeriksaan tekanan darah di klinik,” ujarnya. 
 
Dia melanjutkan, data survei PERHI yang dilakukan pada dokter-dokter menunjukkan bahwa sebagian besar dokter (95%) sudah menganjurkan PTDR, namun tidak ada keseragaman dalam metode pengukuran maupun frekuensi pengukuran tekanan darah. 
 
PTDR ini juga ada buku panduaannya.
 
Di sana PTDR dijelaskan lebih rinci. Ada penjelasan bagaimana seseorang diagnosis hipertensi, cara menggunakan PTDR untuk pasien, frekuensi pemantauan dan target pengendalian tekanan darah dan masih banyak lagi.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif