APD dirancang untuk jadi penghalang terhadap penetrasi zat partikel bebas, cair, atau udara dan melindungi penggunanya terhadap penyebaran infeksi. Pemakaian APD yang baik pun menjadi penghalang terhadap infeksi yang dihasilkan oleh virus dan bakteri.
Maka demikian, untuk penentuan jenis APD yang digunakan pada penanganan covid-19 didasari oleh tempat layanan kesehatan, profesi, dan aktivitas tenaga medis. Hal itu dinyatakan oleh Sekretaris Diektorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan drg. Arianti Anaya, MKM.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Maka khusus penanganan covid-19 ini APD terdiri dari masker, sarung tangan, cover all, gaun, pelindung mata, pelindung muka, pelindung kepala, pelindung kaki, dan sepatu boots anti air," ujarnya di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat, 17 April 2020.
Pemakaiannya juga berjenjang berdasarkan tingkatan yang berbeda-beda
1. Tingkat pertama
Untuk tenaga kesehatan yang bekerja di tempat praktik umum yang kegiatannya tidak menimbulkan risiko tinggi, tidak menimbulkan aerosol. APD yang dipakai terdiri dari masker bedah, gaun, dan sarung tangan pemeriksaan.2. Tingkat kedua
Kemudian, di tingkat kedua, untuk tenaga kesehatan, dokter, perawat, dan petugas laboratorium yang bekerja di ruang perawatan pasien.Lantaran di ruang itu juga dilakukan pengambilan sampel non pernapasan atau di laboratorium, maka APD yang dibutuhkan adalah penutup kepala, google, masker bedah, gaun, dan sarung tangan sekali pakai.
3. Tingkat ketiga
Sedangkan pada tingkat ketiga, bagi tenaga kesehatan yang bekerja kontak langsung dengan pasien yang dicurigai atau sudah konfirmasi covid-19 dan melakukan tindakan bedah yang menimbulkan aerosol.Maka, APD yang dipakai harus lebih lengkap, yakni penutup kepala, pengaman muka, pengaman mata atau google, masker N95, cover all, sarung tangan bedah, dan sepatu bot antiair.
.jpg)
(Khusus penanganan covid-19 ini APD terdiri dari masker, sarung tangan, cover all, gaun, pelindung mata, pelindung muka, pelindung kepala, pelindung kaki, dan sepatu bot antiair. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
"Salah satu bagian penting dari APD adalah masker. Masker harus dipakai oleh tenaga kesehatan khususnya masker bedah," papar drg. Arianti.
Sementara itu, untuk penanganan covid-19 terhadap tenaga kesehatan yang melakukan tindakan bedah, nebulisasi, atau dokter gigi yang memungkinkan memicu keluarnya aerosol, drg. Arianti menekankan harus memakai masker N95.
Sebab, masker N95 terdiri dari empat lapisan dan mempunyai kemampuan lebih kuat dibandingkan masker bedah.
Sehingga, selain mampu menahan cairan darah dan droplet juga mampu menahan aerosol. Bagian lain yang sangat penting dari APD adalah cover all.
Cover all
Ada berbagai macam cover all yang sekarang beredar di masyarakat dengan spesifikasi pelindung kepala sampai kaki.Ia menjelaskan bahwa penggunaan cover all ini sangat penting disesuaikan dengan tingkat risiko penularan.
Jika tenaga kesehatan bekerja di area dengan tingkat infeksi yang tinggi maka diharuskan menggunakan cover all yang mampu menahan cairan daran, droplet, dan aerosol.
"Material yang bisa digunakan untuk cover all ini biasanya dibuat dari serat sintetis dengan pori-pori yang sangat kecil 0,2-0,54 mikron. Tentu hal ini harus dibuktikan dengan hasil pengujian material di laboratorium terakreditasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)