Dalam banyak kasus, tanda Lyme disease adalah area kemerahan yang berbentuk seperti mata lembu yang muncul di sekitar gigitan seminggu atau lebih setelah gigitan itu terjadi.
Dilansir dari CNN Health, demam, menggigil, sakit badan, pembengkakan kelenjar getah bening, leher kaku, sesak napas, sakit kepala, kelelahan dan ruam adalah gejala khas Lyme disease. Ketika seseorang terkena gigitan kutu yang terinfeksi, biasanya akan muncul benjolan merah kecil yang mungkin terlihat seperti gigitan nyamuk.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jika tiga hingga 30 hari kemudian, jika ruam muncul dan mengembang dari area merah itu dan terlihat seperti mata sapi, itu pertanda Anda mungkin menderita penyakit Lyme. Sekitar 70-80 persen orang yang mengalami Lyme disease akan memiliki ruam, pada beberapa pasien biasanya terdapat ruam lebih dari satu lokasi pada tubuh mereka.
Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke persendian, jantung dan sistem saraf, menurut Centers for Disease Control and Prevention Inggris. Ini bisa menyebabkan nyeri persendian dan pembengkakan.
Setelah beberapa minggu hingga berbulan-bulan, pasien mungkin juga mengalami pembengkakan pada selaput yang mengelilingi otak, kelumpuhan sementara pada satu sisi wajah dan “brain fog” yaitu menjadi pelupa atau kebingungan.
Lyme disease berasal dari empat spesies utama bakteri. Di Amerika Serikat sendiri, Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii yang menyebabkan penyakit, menurut Mayo Clinic. Kutu yang terinfeksi memindahkan bakteri saat menggigit.
Untuk mencegah hal itu terjadi, sebaiknya Anda langsung membuang atau membersihkan kutu dalam waktu 24 jam untuk mengurangi risiko terkena penyakit Lyme disease karena bakteri memerlukan waktu untuk berpindah dari kutu ke inang.
Semakin lama kutu melekat pada tubuh, semakin besar kemungkinan orang tersebut akan terinfeksi. Gunakan pinset untuk dengan hati-hati untuk menarik kutu. Kemudian berikan antiseptik pada area yang terinfeksi. Jika Anda digigit kutu dan mengalami gejala, segera hubungi dokter Anda. Sekalipun gejala Anda hilang, Anda tetap harus ke dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)