Jakarta: Kabar duka datang dari Ustaz Maaher At-Thuwailibi yang meninggal pada Senin 8 Februari 2021 di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan. Maaher meninggal karena sakit yang dia derita.
Pria kelahiran Medan, Sumatra Utara, tersebut meninggal karena mengalami sakit radang usus akut dan penyakit kulit karena alergi cuaca. Kabar itu disampaikan oleh kuasa hukum Ustaz Maaher, Novel Bamukmin, di Jakarta pada Selasa 9 Februari.
"Sakit radang usus akut dan penyakit kulit karena alergi cuaca dan penanganan medis yang buruk," ujar Novel.
Dilansir dari CDC, selain radang usus dan alergi, ada beberapa penyakit yang rentan diderita oleh para tahanan di penjara:
1. Penyakit saluran pencernaan
Lingkungan penjara yang tidak bersih serta kurangnya asupan nutrisi bagi para tahanan menjadi penyebab utama penyakit gangguan pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, maag atau gangguan sistem pencernaan lain.
2. Jenis penyakit infeksi
Lingkungan penjara yang kurang steril membuat infeksi mudah berkembang biak. Kondisi ini diperparah dengan minimnya aliran udara dan ventilasi di penjara yang membuat kurangnya cahaya sehingga ruangan tahan cenderung lembab. Adapun penyakit infeksi yang banyak ditemui adalah difteri dan infeksi saluran pernapasan lain.
3. Tuberkulosis (TB)
Mengutip dari laman resmi Ditjenpas Kemenkumham RI, TB merupakan jenis penyakit terbanyak yang diderita tahanan lapas. TB bisa menyebar lewat udara yang diawal saat penderita batuk atau bersin. Ruangan tahanan yang lembab dan minim ventilasi memperbesar kemungkinan penyebaran TB ke tahanan-tahanan lainnya.
4. Penyakit menular seksual
Sudah bukan rahasia lagi, kalau penyakit menular seksual sering terjadi di lingkungan penjara. Hal ini dikarenakan dalam tahanan ada banyak orang dengan kelamin yang sama. Adapun kasus penyakit menular yang sering ditemui di penjara antara lain sifilis dan klamidia.
5. HIV/AIDS
Tak hanya dikarenakan penyimpangan prilaku seks, para tahanan juga sangat akrab dengan narkoba khususnya penggunaan jarum suntik yang tidak steril serta dipakai bergantian. Hal ini menjadi pemicu tingginya resiko penularan ataupun tertular HIDV/AIDS bagi para tahanan.
Jakarta: Kabar duka datang dari Ustaz
Maaher At-Thuwailibi yang meninggal pada Senin 8 Februari 2021 di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Mabes
Polri, Jakarta Selatan. Maaher meninggal karena sakit yang dia derita.
Pria kelahiran Medan, Sumatra Utara, tersebut meninggal karena mengalami sakit radang usus akut dan penyakit kulit karena alergi cuaca. Kabar itu disampaikan oleh kuasa hukum Ustaz Maaher, Novel Bamukmin, di Jakarta pada Selasa 9 Februari.
"Sakit radang usus akut dan penyakit kulit karena alergi cuaca dan penanganan medis yang buruk," ujar Novel.
Dilansir dari CDC, selain radang usus dan alergi, ada beberapa penyakit yang rentan diderita oleh para tahanan di penjara:
1. Penyakit saluran pencernaan
Lingkungan penjara yang tidak bersih serta kurangnya asupan nutrisi bagi para tahanan menjadi penyebab utama penyakit gangguan pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, maag atau gangguan sistem pencernaan lain.
2. Jenis penyakit infeksi
Lingkungan penjara yang kurang steril membuat infeksi mudah berkembang biak. Kondisi ini diperparah dengan minimnya aliran udara dan ventilasi di penjara yang membuat kurangnya cahaya sehingga ruangan tahan cenderung lembab. Adapun penyakit infeksi yang banyak ditemui adalah difteri dan infeksi saluran pernapasan lain.
3. Tuberkulosis (TB)
Mengutip dari laman resmi Ditjenpas Kemenkumham RI, TB merupakan jenis penyakit terbanyak yang diderita tahanan lapas. TB bisa menyebar lewat udara yang diawal saat penderita batuk atau bersin. Ruangan tahanan yang lembab dan minim ventilasi memperbesar kemungkinan penyebaran TB ke tahanan-tahanan lainnya.
4. Penyakit menular seksual
Sudah bukan rahasia lagi, kalau penyakit menular seksual sering terjadi di lingkungan penjara. Hal ini dikarenakan dalam tahanan ada banyak orang dengan kelamin yang sama. Adapun kasus penyakit menular yang sering ditemui di penjara antara lain sifilis dan klamidia.
5. HIV/AIDS
Tak hanya dikarenakan penyimpangan prilaku seks, para tahanan juga sangat akrab dengan narkoba khususnya penggunaan jarum suntik yang tidak steril serta dipakai bergantian. Hal ini menjadi pemicu tingginya resiko penularan ataupun tertular HIDV/AIDS bagi para tahanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)