Menurut Menurut Dokter Spesialis Mata RS UI, dr. Anissa Nindyatriayu Witjakono, BMedSc (Hons), Sp.M  ada empat jenis kelainan mata yang biasa dimiliki anak-anak. (Ilustrasi/Pexels)
Menurut Menurut Dokter Spesialis Mata RS UI, dr. Anissa Nindyatriayu Witjakono, BMedSc (Hons), Sp.M ada empat jenis kelainan mata yang biasa dimiliki anak-anak. (Ilustrasi/Pexels)

Tips Mencegah dan Mengatasi Kelainan Mata Anak

Rona kesehatan mata
Kumara Anggita • 13 Agustus 2020 13:06
Jakarta: Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian orang tua adalah kesehatan mata anak. Ini karena beberapa kelainan mata anak bisa diatasi bila mendapatkan perawatan sejak dini.
 
Menurut Menurut Dokter Spesialis Mata RS UI, dr. Anissa Nindyatriayu Witjakono, BMedSc (Hons), Sp.M ada empat jenis kelainan mata yang biasa dimiliki anak-anak seperti:

Kelainan refraksi

Ini terdiri dari rabun jauh, (miopia), rabun dekat (hiperopia), dan astigmatism (silindris).

Kelainan Posisi Bola Mata atau Strabismus

Ini disebut juga juling. Menurutnya, juling keluar sampai usia di 3 bulan masih bisa normal, namun bila menetap perlu diperiksakan ke dokter spesialis mata / dokter spesialis pediatri oftamologi.

Kelainan warna manik mata

dr. Anissa mengungkapkan bahwa manik mata putih atau  leukokoria bisa terjadi karena tiga kondisi seperti katarak, retinoblastoma, dan retinopathy of prematurity (ROP). Untuk mengenalinya, gunakan cahaya terang ke arah mata dan lihat apakah ada perbedaan warna saat mata terkena cahaya tersebut.

Ptosis atau kelopak mata jatuh

Ini adalah kondisi yang membuat satu atau dua mata terlihat seperti mengantuk. “Kelopak mata jatuh, harus diperiksakan ke dokter mata, terutama bila kelopak mata menutupi manik mata,” ungkapnya dalam Webinar RSUI yang bertajuk Kenali Gejala Kelainan Mata Anak.
 
Untuk mencegah dan mengatasi kelainan-kelainan ini, ia menganjurkan orang tua untuk melakukan:

Early screening

- Dimulai dari lahir, minimal usia 6 bulan 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


(bisa lebih cepat bila ada riwayat lainnya) 
 
- Pemeriksaan tajam pengelihatan subjektif. Ini dapat dimulai sejak usia 3 tahun.

Mengenali gejala awal kelainan mata

- Lihatlah apakah ada  kelainan posisi bola mata pada usia >3 bulan 
 
- Perhatikan pula kebiasaan anak saat melihat 
 
- Lihat warna manik mata. Anda bisa menggunakan cahaya untuk melihat perbedaan warnanya. 

Periksakan anak ke dokter mata atau dokter mata anak 

Dengan pemeriksaan ini, dokter bisa langsung mengambil tindakan. “Usia deteksi dan waktu tatalaksana mempengaruhi hasil,” jelasnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif