Psikolog anak, remaja, dan keluarga, Efnie Indrianie, M.Psi. dari Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung menjelaskan bahwa ketika orang direndahkan secara berkelanjutan, dia kemungkinan akan kehilangan kepercayaan diri. Kepercayaan diri ini adalah bagian penting dalam menjalani kehidupan.
“Jika direndahkan terus menerus maka bisa menjadi pemicu “self esteem” yang rendah. Self esteem merupakan rasa berharga pada diri. Jika seseorang sudah merasa dirinya tidak berharga maka motivasinya akan turun,” ujarnya saat dihubungi Medcom.id.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dan bila ini terjadi, ada cara yang bisa dilakukan agar kepercayaan diri itu tidak jatuh. Menurut Efnie, kuncinya adalah memiliki konsep diri yang positif.
“Self concept merupakan pengetahuan kita tentang diri kita sendiri, yaitu pengetahuan kita tentang potensi dan kemampuan. Jadi, meskipun kita direndahkan tapi jika kita memiliki pengetahuan bahwa kita memiliki potensi tertentu maka perlahan kita akan bangkit dan maju,” paparnya.
Membangun konsep diri perlu dilakukan sejak dini. Oleh karena itu, peranan orang tua di sini penting. Pastikan Anda sebagai orang tua bisa menjabarkan potensi-potensi anak sehingga kepercayaan dirinya bisa tumbuh.
“Self concept ini terbentuk melalui pola asuh sejak kecil. Jika seorang anak diberikan pengetahuan sejak dini tentang potensi dan kemampuannya, maka dalam tahapan perkembangannya ia akan mengembangkan self concept yang positif,” katanya.
Menariknya lagi, menerima perlakukan direndahkan bisa berdampak lain juga.
Efnie mengungkapkan bahwa untuk beberapa orang, perlakuan ini justru akan memotivasinya untuk menjadi lebih baik. Orang tersebut jadi ingin membuktikan bahwa dia mampu untuk menjadi sesuatu atau melakukan sesuatu.
“Selain itu, pada sebagian orang ada yang memang sudah terlahir dengan motivasi yang tinggi. Ditambah dengan self concept yang positif, maka saat ia direndahkan justru hal tersebut dijadikan sebagai motivasi untuk bangkit dan menjadi yang terbaik,” ujarnya.
Jadi ini bisa berbeda setiap orang. Pastikan Anda tahu mana tipe Anda atau anak Anda saat mendapatkan perlakuan ini. Dengan seperti itu, Anda tahu cara menanganinya dengan baik.
Hubungi psikolog atau psikiater bila perlakuan ini telah membuat Anda atau anak Anda tidak beraktivitas optimal setiap harinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)