Berikut delapan minyak esensial terbaik untuk sengatan matahari, dikutip dari Medical News Today:
1. Minyak esensial vitamin E
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin E dapat mengurangi risiko kulit terbakar. Di antaranya, dengan cara bertindak sebagai antioksidan, menyerap sinar UV, dan membantu menebalkan lapisan kulit terluar.Minyak esensial vitamin E juga telah terbukti membantu meningkatkan kemampuan kulit untuk menjaga kelembapan dan mengurangi peradangan. Satu-satunya efek samping yang diketahui terkait dengan penggunaan minyak esensial vitamin E adalah iritasi kulit ringan. Maka, selalu encerkan minyak esensial sebelum dipakai.
2. Minyak esensial vitamin C
Vitamin C, atau asam askorbat, telah terbukti memiliki beberapa manfaat yang dapat membantu mengurangi gejala kulit terbakar. Selain itu, juga mempercepat waktu penyembuhan.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Manfaat kesehatan yang dipelajari dari asam askorbat ialah, melindungi dari sinar UV-A dan UV-B. Kemudian, memperbaiki gejala dan kondisi kulit inflamasi serta meningkatkan produksi kolagen atau senyawa yang memberi kulit elastisitasnya.
Manfaat lainnya, memperbaiki masalah pigmentasi untuk meningkatkan perlindungan alami kulit terhadap sinar UV. Sementara itu, satu-satunya komplikasi yang diketahui terkait dengan minyak vitamin C yang digunakan secara topikal adalah, kemerahan pada kulit, atau kemerahan dan kehangatan.
3. Minyak esensial peppermint
Meskipun peppermint (Mentha piperita) mengandung beberapa bahan aktif dengan manfaat kesehatan yang diketahui, yang paling kuat sejauh ini adalah mentol. Manfaat kesehatan yang dipelajari dari mentol mencakup antiinflamasi, antibakteri, dan antijamur.Selain itu, antiseptik yang mampu membunuh atau mencegah pertumbuhan agen infeksi. Juga vasokonstriktor, penyempitan pembuluh darah yang meradang. Satu-satunya efek samping yang diketahui terkait dengan mentol adalah iritasi kulit ringan dan kemerahan.
4. Minyak esensial lavender
Ekstrak dari tanaman lavender (Lavandula officinalis) memiliki setidaknya tujuh bahan aktif yang diketahui dapat meningkatkan regenerasi kulit dan meningkatkan fungsi kekebalan.Minyak esensial lavender juga dikenal memiliki khasiat. Di antaranya, sebagai antibakteri, antiinflamasi, antijamur. Ini juga membantu mengurangi gejala nyeri, kemerahan, dan bengkak sekaligus menurunkan risiko infeksi.
Lavender telah dikaitkan dengan pertumbuhan payudara pada anak laki-laki yang berusia muda atau puber. Namun, gejala hilang dalam beberapa bulan setelah orang berhenti menggunakan minyak.
Gejala alergi lavender yang mungkin terjadi ialah ruam kulit, mual dan muntah panas dingin, demam, sakit kepala, serta peradangan substansial atau pembengkakan pada kulit. Dalam kasus yang jarang terjadi, lavender juga diketahui menyebabkan respons alergi.
5. Minyak esensial pohon teh
Ekstrak dari daun seperti jarum dari tanaman pohon teh (Melaleuca alternifolia) telah digunakan sebagai obat herbal. Khususnya, untuk berbagai masalah kesehatan termasuk sebagian besar kondisi kulit.Bahan aktif dalam minyak pohon teh memberikan khasiat, yaitu antiinflamasi, meningkatkan kekebalan, antibakteri, antijamur, hingga antivirus. Minyak pohon teh telah dikaitkan dalam kasus yang jarang terjadi dengan komplikasi serius.
Ada sejumlah efek samping yang diketahui dari penggunaan minyak pohon teh. Di antaranya, muncul kemerahan, gatal, kulit terbakar, eksim, kulit yang sangat kering, atau kulit bersisik.
Selain itu, cairan menumpuk di dalam atau di bawah kulit, perubahan darah yang tidak biasa, sakit perut, kelemahan yang tidak bisa dijelaskan, serta gerakan lambat atau tidak stabil. Pada beberapa individu, minyak pohon teh dapat menyebabkan gangguan melepuh.
6. Minyak esensial geranium
Ekstrak geranium dari semak (Pelargonium graveolens) mengandung sedikitnya 12 bahan aktif yang memiliki beberapa khasiat. Di antaranya, antibakteri, anti mikroba, anti kanker, antiinflamasi.Minyak geranium juga telah terbukti bermanfaat sebagai obat penenang dan tonik saraf, sehingga dapat meredakan nyeri yang lebih kuat dari sengatan matahari. Di sisi lain, iritasi kulit yang terjadi adalah efek samping terkait dengan penggunaan minyak geranium.
7. Minyak esensial kamomil
Kamomil Romawi (Anthemis nobilis) telah digunakan selama berabad-abad, bahkan berpotensi ribuan tahun, sebagai obat herbal multi guna. Sebab, khasiatnya yang menenangkan dan membuat rasa nyaman.Dengan lebih dari 10 bahan aktif yang diketahui memiliki manfaat kesehatan, minyak kamomil memiliki sifat anti-inflamasi. Ini juga telah terbukti meningkatkan atau meningkatkan penyembuhan luka.
Minyak esensial kamomil dianggap sebagai obat herbal pokok dan digunakan untuk berbagai macam kondisi kulit, termasuk bisul, sengatan matahari, dan psoriasis. Meski jarang, kamomil diketahui menyebabkan respons alergi seluruh tubuh.
8. Minyak esensial kayu putih
Ekstrak dari tumbuhan cemara eucalyptus (Eucalyptus globulus), diketahui mengandung senyawa yang terbukti sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Minyak ini juga telah terbukti memiliki tindakan anti-proliferatif, atau anti-kanker, dengan mencegah penyebaran sel kanker.Namun, Jangan mengonsumsi minyak kayu putih secara oral. Di sisi lain, meskipun jarang terjadi, minyak kayu putih telah dikaitkan dengan beberapa efek samping seperti ruam alergi, kantuk, adanya interaksi obat, hingga kesulitan bernapas terutama pada anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)