Spesialis saraf RS Siloam Kebon Jeruk, Dr. Franky Susatia, SpS menjelaskan, parkinson merupakan penyakit degeneratif yang menyerang otak sehingga menyebabkan gangguan gerak pada tubuh.
"Tubuh pasien parkinson sering bergerak tak beraturan dan sulit dikendalikan. Itu semua terjadi diluar keinginannya," jelas Dr. Franky dalam seminar kesehatan beberapa waktu lalu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Akibat kekurangan zat Dopamin
Parkinson terjadi akibat kurangnya dopamin, zat yang membantu mengirimkan sinyal ke dalam sistem saraf. Jika dopamin tercukupi, maka proses pengaturan gerakan akan bisa terkoordinasi dengan baik. Sebaliknya, jika kurang, otak tidak bisa mengenali kapan harus bergerak dan bagaimana harus bergerak dengan baik.
Penyebab berkurangnya jumlah dopamin di dalam otak sendiri belum diketahui secara pasti. Menurut dugaan, berkurangnya jumlah dopamin terjadi akibat faktor genetik, lingkungan maupun penuaan.
Kenali gejalanya
Parkinson memiliki empat gejala yang kerap tidak disadari penderitanya. Padahal, semakin cepat terdeteksi, semakin mudah pula penyakit ini bisa ditangani.
Adapun empat gejala tersebut, antara lain:
1. Gemetar (tremor)
40 persen penyandang parkinson mengalami gemetar di dalam tubuh. Gemetar juga terjadi saat tangan/kaki diam atau menahan posisi tertentu. Tak jarang, mulut juga gemetar seperti mengunyah.
2. Kekakuan sendi
Kekakuan sendi menyebabkan seseorang tidak bisa menoleh, susah menelan, dan suara melemah. Saat berjalan, ayunan tangan juga melemah sehingga tidak bisa berjalan cepat.
3. Melambatnya seluruh gerak
Hal ini ditandai dengan sulit melangkah, seperti butuh kekuatan ekstra untuk melakukan gerak. Sulit berkedip, dan lama saat mengunyah.
4. Gangguan postur tubuh
Gejala terakhir ini muncul jika parkinson sudah berada pada stadium berat. Akibatnya, gerakan jadi tidak terkontrol. Kebanyakan, penderitanya sudah tidak bisa melakukan aktivitas dan harus menggunakan kursi roda.
Parkinson bisa menyerang anak muda
Gangguan gerak atau parkinson kerap identik dengan usia. Namun, hal itu tidak sepenuhnya benar.
Dalam seminar, ahli saraf dari RSUP Dr Kariadi Semarang, Prof Dr Amin Husni juga memberi tambahan jika penyakit parkinson tak hanya menyerang usia di atas 40 tahun, tetapi juga usia 20 tahun.
"Jika mengalami gejala seperti yang dipaparkan di atas, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapat terapi yang tepat. Kalau dibiarkan dan tidak diterapi, 15 tahun penderita bisa meninggal," saran dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(AWP)
