Studi yang menganalisis 26 ribu penduduk di Amerika Serikat (AS) tersebut menemukan, mereka yang tak pernah melakukan pemeriksaan gigi memiliki risiko lebih besar terkena bakteri pneumonia dibandingkan mereka yang rutin dua kali setahun.
"Ada koneksi yang terdokumentasi dengan baik antara kesehatan gigi dengan pneumonia," ujar pemimpin penelitian Michelle Doll, MD, dalam sebuah rilis.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Asisten profesor di Virginia Commonwealth University tersebut mengungkapkan bahwa kita tak dapat menghilangkan semua bakteri, namun menjaga kebersihan mulut dapat membatasi jumlah bakteri.
Tubuh manusia mengandung 10 kali lipat lebih banyak mikroba (termasuk bakteri, jamur, dan virus) dibandingkan sel tubuh. Kebanyakan mikroba tidak berbahaya (bahkan ada yang menguntungkan) dan hanya beberapa yang menyebabkan penyakit bila mengalami kondisi tertentu.
Dalam kasus pneumonia, misalnya, bakteri harus terhirup terlebih dahulu sebelum terjadi infeksi. Melakukan pembersihan mulut secara rutin dapat mengurangi jumlah bakteri yang bisa terhidup ke dalam paru-paru.
Jumlah orang yang terkena pneumonia dalam analisis ini hanya sedikit, yaitu 1,68 persen dari sampel. Setelah melihat pada usia, jenis kelamin, pendapatan, dan beberapa faktor lain, para peneliti menemukan bahwa mereka yang tak pernah mengunjungi dokter gigi 1,8 kali lipat lebih besar (hapir dua kali lipat) terkena penyakit tersebut dibandingkan mereka yang berkunjung dua kali setahun.
"Mereka yang rajin berkunjung juga cenderung melakukan praktek perilaku kesehatan mulut lainnya seperti gosok gigi dan memakai benang gigi. Menjaga kebersihan secara umum pun mereka lakukan, sehingga mengurangi risiko pneumonia," tambah Dr. Doll.
Setiap tahun, sekitar 1 juta penduduk Amerika terinfeksi penumonia dan 50 ribu diantaranya berakhir dengan kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)
