Dalam American Joint Committee on Infant Hearing year 2007 bayi bari lahir (0-28 hari) dengan risiko tinggi terjadinya gangguan pendengaran dan ketulian memiliki beberapa faktor risiko antara lain:
1. Riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran sejak masa anak-anak
2. Riwayat infeksi Torchs (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus, Herpes, dan Sifilis) pada kehamilan
3. Kelainan bentuk pada kepala dan wajah, termasuk kelainan pada daun telinga dan liang telinga
4. Berat badan lahir rendah (kurang dari 1500 gram)
5. Hiperbilirubinemia yang memerlukan transfusi tukar darah
6. Penggunaan obat ototoksik pada ibu hamil
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dan dalam acara Temu Media dalam Hari Penglihatan dan Pendengaran Nasional pada Selasa, 3 Maret 2o2o Perwakilan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (PP PERHATI KL) Dr. dr. Fikri Mirza Putranto, Sp. THT-KL (K) mengatakan angka tuli kongenital (yaitu tuli yang terjadi sebelum persalinan atau pada saat persalinan) pada bayi baru lahir mencapai 1/1000 kelahiran.
“Data terakhir yang kami dapatkan di beberapa RS rujukan di Indonesia bahwa memang angka masih sama yaitu sekitar 1 dari 1000 kelahiran,” katanya.
Artinya dengan tingkat kelahiran yang ada di Indonesia, lanjut Fikri, risikonya 5.000 anak tiap tahun lahir dengan gangguan pendengaran. Di mana risiko ini akan meningkat 10 kali lipat kalau anak lahir dengan faktor risiko misalnya bayi lahir dengan berat badan rendah, infeksi pada ibu hamil.
“Ini yang menyebabkan tingkat risiko gangguan pendengaran ini meningkat,” ucapnya.
Ia juga membeberkan kondisinya bahwa sebagian besar pasien tidak lagi cukup dengan menggunakan alat bantu dengar biasa, sebagian dibutuhkan operasi. Perlu langkah preventif yang harus dilakukan oleh para orang tua yang di antaranya berperilaku hidup sehat, cegah kekurangan gizi ibu hamil, perbanyak asupan gizi seimbang.
“Pada prinsipnya anak baru lahir dapat diskrining kesehatan pendengarannya, idealnya sebelum pulang ke rumah sudah dipastikan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)