Seorang anak memiliki hak bertumbuh dan berkembang yang harus dipenuhi dan didukung oleh keluarga, masyarakat, dan negara. (Foto: Freepik.com)
Seorang anak memiliki hak bertumbuh dan berkembang yang harus dipenuhi dan didukung oleh keluarga, masyarakat, dan negara. (Foto: Freepik.com)

Kisah Sukses Program Cegah Stunting Berbasis Keluarga di Wonosobo

Rona perkembangan anak
Yatin Suleha • 16 Juli 2020 19:40
Jakarta: Menurut Riskesdas 2018 sekitar 31,22 persen balita di Provinsi Jawa Tengah masih mengalami kondisi stunting. Dan saat ini, anak-anak di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam pemenuhan nutrisi yang seimbang. 
 
Diketahui bahwa kegagalan dalam pemenuhan gizi seimbang ini dapat mengakibatkan malnutrisi kronis yang bisa berujung menjadi stunting. Dikutip dari laman Awalbros, stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. 
 
Hal ini menyebabkan anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Untuk mencegah prevalensi salah gizi pada anak, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga masyarakat, hingga keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. 
 
Dan Danone Indonesia, pada hari Rabu 15, Juli 2020 lalu membagikan kisah sukses program pencegahan stunting berbasis keluarga di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
 
Kisah Sukses Program Cegah Stunting Berbasis Keluarga di Wonosobo
(Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, pada saat peluncuran program Isi Piringku di Wonosobo. Foto: Dok. Danone Indonesia)

Stunting adalah isu yang kompleks

Atikoh Ganjar Pranowo, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya mengatakan bahwa stunting merupakan isu kompleks yang berakar pada masalah infrastruktur, sanitasi, edukasi, dan juga pengetahuan mengenai kesehatan di tingkat keluarga. 
 
“Provinsi Jawa Tengah, termasuk PKK yang memiliki perpanjangan stunting hingga tingkat keluarga, menaruh perhatian penting pada kualitas nutrisi termasuk pola makan gizi dan seimbang yang dikonsumsi anak untuk pencegahan stunting," ungkap Atikoh.
 
"Kami mengapresiasi kemitraan antara pemerintah, swasta, dan lembaga kemasyarakatan yang telah bersama-sama mendukung peran keluarga untuk mendukung kualitas kesehatan anak-anak sebagai pemimpin masa depan dan generasi yang lebih maju,” tambah Atikoh.
 
Terlebih pada masa pandemi dimana anak-anak lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, peran serta tanggung jawab keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak dan mencegah stunting menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
 
“Seorang anak memiliki hak bertumbuh dan berkembang yang harus dipenuhi dan didukung oleh keluarga, masyarakat, dan negara. Faktor keluarga mulai dari pengetahuan nutrisi sejak dini, pengurangan tingkat kemiskinan, hingga peningkatan pendidikan perempuan akan sangat membantu memastikan anak mendapatkan hak akan nutrisi yang seimbang," terang Dr. Ir. Dwi Hastuti, MSc., Kepala Divisi Perkembangan Anak Departemen IKK FEMA IPB (Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor).
 
"Dalam pencegahan stunting, keluarga berperan dalam menurunkan beban masalah gizi, menyediakan makanan bergizi seimbang dan berkualitas, hingga memastikan diterapkannya pola asuh berkualitas di keluarga,” tambah Dr. Dwi lagi.
 
Kisah Sukses Program Cegah Stunting Berbasis Keluarga di Wonosobo
(Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, saat mengikuti sosialisasi reproduksi remaja dalam rangkaian Festival Isi Piringku. Foto: Dok. Danone Indonesia)

Peran penting keluarga

Menyadari peran penting keluarga dalam pencegahan stunting, Danone Indonesia bermitra dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah dan lembaga swadaya kemasyarakatan membentuk program pencegahan stunting berbasis keluarga pada tingkat desa. 
 
Kerja sama ini telah dilakukan di Desa Pagerkukuh, Desa Ngadimulyo, Desa Bejiarum, Desa Pagerejo, Desa Reco, dan Desa Pulosaren, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
 
Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia menyampaikan bahwa kemitraan ini berfokus pada edukasi 1000 Hari Pertama Kehidupan, Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). 
 
Gizi Seimbang dengan ISI PIRINGKU dan juga WASH (Water Access Sanitation and Hygiene). “Sejalan dengan visi One Planet, One Health, Danone Indonesia melalui kategori Specialized Nutrition dan Waters ingin membawa kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat di Indonesia melalui penyediaan nutrisi maupun pelaksanaan program berkelanjutan, termasuk di Kabupaten Wonosobo," papar Karyanto.
 
"Melihat tantangan yang dihadapi oleh keluarga di beberapa desa, kami hadir dan membantu terlaksananya 12 program yang berkelanjutan terkait dengan jaringan air bersih, pembangunan jamban sehat, budidaya sayur pekarangan, sistem database stunting, hingga Sekolah Lapang Keluarga Sehat,” ungkapnya lagi.
 
Secara keseluruhan, kemitraan antara Danone Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas PUPR Provinsi Jawa Tengah, dan mitra LPTP (Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan) telah mendukung pencegahan stunting di total 436 Keluarga dan 13 Posyandu di Provinsi Jawa Tengah. 
 
Hal ini juga menambah komitmen Danone di Indonesia dalam pencegahan stunting di Indonesia termasuk di dalamnya program Isi Piringku dan WASH yang telah berjalan di 5 kabupaten/ kota di Jawa Tengah yaitu Klaten, Kulonprogo, Bantul, Yogyakarta, Wonosobo, serta Sleman; serta replikasi program Aksi Cegah Stunting di 19 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
 
“Pencehagan stunting tidak akan berjalan efektif tanpa kolaborasi multipihak yang dilakukan antara pemerintah, sektor swasta, hingga lembaga swadaya masyarakat."
 
"Dengan kisah sukses pencegahan stunting di Wonosobo ini, kami berharap lebih banyak pihak yang terinspirasi, berkolaborasi mendukung upaya dan peran penting keluarga dalam memastikan anak mendapatkan nutrisi seimbang yang berkualitas serta menjaga perilaku hidup bersih dan sehat,” tutup Karyanto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif