Wahyu Wiwoho bersama keluarga (Foto: Instagram/Astridwiwoho)
Wahyu Wiwoho bersama keluarga (Foto: Instagram/Astridwiwoho)

Dukungan Keluarga, Kunci Wahyu Wiwoho Sembuh dari Covid-19

Rona kesehatan mental covid-19
Sunnaholomi Halakrispen • 14 September 2020 12:43
Jakarta: News Anchor Metro TV Wahyu Wiwoho terdeteksi Covid-19 setelah hasil swab test positif keluar pada awal Juni 2020. Menurutnya, Covid-19 memengaruhi psikis orang yang berjuang melawan penyakit mematikan itu.
 
"Dari sekian hal yang penting adalah penyakit ini perang antara psikis dan mental. Jadi saya benar-benar ketika hasil rapid test reaktif, gangguan kejiwaan, stres, psikis itu langsung berasa," ujar Wahyu dalam Ngobras Medcom.id.
 
Muncul beragam perasaan paranoid hingga sugesti terhadap kondisi dirinya dari waktu ke waktu. Dia berpikir dirinya merasakan demam, padahal tubuhnya tidak dalam kondisi demam.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Berasa badan seperti panas, seperti pusing, padahal enggak pusing. Dites suhu juga enggak demam. Jadi memang mental dan psikis itu yang langsung terserang. Itu baru rapid test," tutur suami dari Astrid Listuhayu ini.
 
Pikiran buruk mengenai kondisi tubuhnya saat itu memengaruhi mentalnya. Keluarga pun menjadi suporter utama dalam mencegah memburuknya gangguan mental yang dialami. 
 
 

Sebelumnya, Wahyu sempat berpikir apakah sebaiknya dirinya menjalani perawatan di Wisma Atlet atau rumah sakit rujukan covid-19. Namun, setelah berkonsultasi dengan tim medis di Puskesmas dan dipastikan Wahyu tidak mengalami gejala berat, maka ia dirawat di rumah. Keputusan lokasi perawatan ini pun memengaruhi proses penyembuhannya.
 
"Semua bilang kalau enggak ada gejala (OTG) lebih baik di rumah saja. Karena kehadiran keluarga itu bisa bantu dukungan. Benar, support moril," paparnya.
 
Tentu berbeda dibandingkan menjalani perawatan di Wisma Atlet atau rumah sakit rujukan covid-19. Di Wisma Atlet, akan berjuang seorang diri di dalam satu kamar kecil, jauh dari keberadaan keluarga.
 
"Dokter dan tenaga medis juga enggak menyarankan. Selama kita masih OTG atau gejala ringan dan masih mampu untuk isolasi mandiri, ya di rumah saja jangan di rumah sakit. Karena di rumah sakit kondisinya pasti beda, treatment-nya beda, overload," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif