First Aid Trainer dari Rumah Sakit YPK Mandiri, Heri Suhedi, AMK (Foto: Krispen/Medcom.id)
First Aid Trainer dari Rumah Sakit YPK Mandiri, Heri Suhedi, AMK (Foto: Krispen/Medcom.id)

Cara Tepat Berikan Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Rona penyakit jantung iskemik
Sunnaholomi Halakrispen • 05 September 2019 22:38
Jakarta: Serangan jantung bisa terjadi pada siapa pun, bahkan terhadap orang tanpa riwayat penyakit jantung. Apabila serangan jantung terjadi, pertolongan pertama sangat penting dilakukan.
 
Teknik atau cara yang tepat bisa membantu pompaan jantung bekerja setelah sempat berhenti. Jangan sampai menunggu waktu lebih lama, karena berisiko fatal bagi pasien serangan jantung.
 
Hal pertama yang harus dilakukan ketika melihat pasien tergeletak, segera datangi orang tersebut. Periksa responsnya dengan memanggil dan atau menepuk-menepuk pundaknya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Apabila tidak ada respons, panggil bantuan dari sekitar Anda, tapi jangan tinggalkan pasien. Periksa nadinya sembari melihat napasnya dari kembang kempis di sekitar perut dan dada.
 
"Enggak usah lama-lama cek nadi, ada atau tidak nadinya. Jika tidak ada, menandakan jantungnya berhenti. Langsung lakukan kompresi," ujar First Aid Trainer, dari Rumah Sakit YPK Mandiri, Heri Suhedi, AMK, di Gedung Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
 
Suedi memaparkan, kompresi untuk pasien dewasa dilakukan dengan menempatkan tumit tangan kiri atau kanan yang diletakkan di tengah-tengah tulang dada. Bantu dengan tumit tangan yang satunya, agar tenaga Anda untuk memompa menjadi lebih kuat.
 
"Posisinya harus di tengah dada, di antara kedua puting susu. Karena di situ posisi jantung. Tekan 30 kali kompresi dan dua kali bantuan napas buatan. Lakukan lagi 30 kali kompresi dan dua bantuan napas," paparnya.
 
Namun, untuk melakukan napas buatan harus ditunjang dengan barier device. Benda yang terlihat seperti plastik itu berfungsi untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari mulut pasien serangan jantung ke mulut pemberi napas.
 
"Letakkan di mulut, tutup hidung, tekan dahinya, cubit dagunya, dongakkan, atau ekstensinya kepala, lalu tiup di mulut. Kalau enggak ada barier device, tidak disarankan. Namun boleh saja dilakukan penyelamatan napas buatan, kalau Anda memang ikhlas tertular penyakit," jelas dia.
 
Perlakuan yang paling tepat ialah kompresi atau melakukan pemompaan jantung dengan tumit tangan. Supaya, membantu mengejutkan jantung pasien dan membuka jalan oksigen masuk ke tubuh pasien tersebut.
 
"Lakukan sampai pertolongan medis datang, pasien hidup kembali, atau pasiennya benar meninggal dunia," imbuhnya.
 
Cara ini bisa dilakukan pada pasien serangan jantung baik terhadap bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Hanya beda di posisi tumit tangan. Untuk bayi, gunakan dua jari, bukan tumit. Sedangkan untuk anak-anak, gunakan satu tumit saja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif