Bisnis preloved kerap dijadikan pilihan usaha rumahan untuk menambah penghasilan. Modalnya relatif kecil, pasarnya luas, dan bisa dijalankan secara online melalui media sosial maupun lokapasar. Lantas, apa sebenarnya preloved itu?
Pengertian preloved
Merangkum laman Sahabat Pegadaian, Preloved adalah barang yang pernah dimiliki atau digunakan sebelumnya, kemudian dijual kembali dengan harga lebih terjangkau, namun masih dalam kondisi layak dan berkualitas baik.Tidak hanya barang yang sudah dipakai, produk yang belum pernah digunakan pun bisa masuk kategori preloved. Contohnya, saat seseorang membeli sepatu secara online tetapi ukurannya tidak sesuai, sehingga sepatu tersebut dijual kembali dengan harga lebih murah. Meski belum dipakai, barang tersebut tetap disebut preloved karena sudah berpindah kepemilikan.
Jika kamu memiliki banyak barang yang jarang digunakan atau bahkan belum pernah dipakai sama sekali, menjualnya sebagai preloved bisa menjadi sumber pemasukan tambahan. Apalagi saat ini platform digital semakin memudahkan proses jual beli secara daring.
Bisnis preloved pun menguntungkan kedua belah pihak. Penjual bisa mengurangi barang yang tidak terpakai sekaligus memperoleh uang, sementara pembeli mendapatkan produk berkualitas dengan harga lebih ramah di kantong.
| Baca juga: Mau Jual Barang Bekas? Ikut Cara Ini |
Jenis barang yang cocok dijual preloved
Tidak semua barang cocok dijual secara preloved. Namun, beberapa jenis berikut memiliki nilai jual cukup tinggi dan banyak diminati pasar:- Pakaian dan aksesori bermerek
- Buku langka atau karya penulis terkenal
- Peralatan elektronik dengan kondisi masih baik
- Furnitur yang masih layak pakai
- Sepeda bekas berkualitas
- Barang antik yang diminati kolektor
Perbedaan preloved dan thrift
Istilah preloved sering disamakan dengan thrift atau barang second. Padahal, meski sama-sama barang bekas, konsep keduanya memiliki perbedaan mendasar.1. Riwayat penggunaan barang
Preloved umumnya memiliki riwayat penggunaan yang minim. Barang biasanya jarang dipakai, bahkan ada yang belum pernah digunakan sama sekali. Kondisinya pun relatif terawat dan bebas dari kerusakan besar.
Sementara itu, barang thrift atau second biasanya sudah sering digunakan. Kondisinya lebih beragam dan tidak jarang ditemukan cacat atau penurunan kualitas.
2. Kualitas dan harga
Bisnis preloved mengedepankan kualitas. Karena itu, harganya bisa bersaing dengan produk baru, terutama untuk barang bermerek. Pembeli bisa mendapatkan produk original dengan harga yang jauh lebih murah.
Sebaliknya, kualitas barang thrift cenderung lebih acak. Meski harganya lebih murah, pembeli perlu lebih teliti untuk mendapatkan produk dengan kondisi terbaik. Meski begitu, bukan berarti semua barang thrift berkualitas buruk, asalkan jeli memilih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News