Penurunan tersebut akan berpengaruh pada kesehatan tubuh yang menyebabkan beberapa penyakit akan berdatangan di usia senja wanita, salah satunya tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Hipertensi pada usia muda pada umumnya cenderung menyerang pria, namun hal sebaliknya terjadi pada saat menginjak usia di atas 60 tahun di mana pada saat itu hormon estrogen berkurang seiring dengan menopause yang dialami wanita.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pada wanita berusia di atas 65 tahun, prevalensi hipertensi bisa mencapai sampai 60 persen karena penurunan kadar estrogen dalam tubuh secara tajam mengakibatkan pembuluh darah atrial menjadi kaku.
"Kekurangan estrogen telah terbukti dapat merusak lapisan sel dinding pembuluh darah bernama endotil. Keadaan ini dapat memicu terjadinya pembentukan plak disamping mengaktivasi sistem tubuh yang dapat meningkatan tekanan darah," kata pakar hipertensi dan salah seorang pendiri Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP(K), FIHA,FAsCC berdasarkan sebuah penelitian baru-baru ini dalam konfrensi pers InaSH, Kamis (23/2/3017).
Selain itu, sebuah penelitian dari The Nurse Health Study menemukan bahwa pemakaian Hormon Replacement Therapy (HRT) atau kontrasepsi oral dapat memicu terjadinya hipertensi sebanyak 80 persen lebih tinggi daripada yang tidak menggunakan HRT karena terjadinya perubahan hormon secara drastis.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tekanan darah wanita pada pre-menopause adalah lebih rendah dibandingkan tekanan darah wanita dalam menopause.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ELG)