"Pendidikan seks seharusnya seumur hidup, tapi pengenalan komponen yang berbeda berdasarkan usia," jawab psikolog klinis dari Klinik Angsamerah Inez Kristanti dalam peluncuran dan konferensi pers kampanye #AkuDewasa, Selasa 4 Septempber 2018.
Ia memberi contoh, pada usia dini 3-5 tahun, pengenalan bagian intim sebaiknya sudah diberikan. Misalnya, area pribadi tersebut hanya boleh dipegang dirinya atau ibu. Jika disentuh orang asing, anak diminta untuk melaporkan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, pemberian informasi yang akurat terkait abstinence dan kontrasepsi juga perlu diberikan pada anak. Abstinence berarti absen dari seks.
"Abstinence adalah cara supaya bisa 100 persen terhindar dari penyakit menular seksual dan kehamilan yang tak direncanakan," Inez menekankan.
Secara psikologis, tambahnya, berbagai informasi yang diberikan secara tepat dan benar memberikan pilihan bagi remaja yang merupakan target dari pendidikan seks dan reproduksi.
"Jika mendapat pilihan, orang akan lebih bijak daripada disuruh melakukan sesuatu," ujar Inez, yang mengungkapkan bahwa konsep menghakimi dalam pendidikan seksual akan membuat remaja justru semakin tertarik mencoba, terlepas dari salah atau benar.
Terakhir, Inez menyarankan agar anak juga sebaiknya diberikan keterampilan dalam konunikasi, penolakan, dan negosiasi agar bisa terhindar dari perilaku seksual yang tak tepat.
Lihat video:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)
