Ilustrasi-Freepik
Ilustrasi-Freepik

Hal yang Bisa Dilakukan pada Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir

Rona kesehatan penyakit ginjal kronik
Raka Lestari • 12 September 2020 06:00
Jakarta: Kondisi akhir gangguan fungsi ginjal di mana fungsi ginjal normal hanya tersisa kurang   dari 10% disebut penyakit ginjal tahap akhir. Beberapa penyakit yang seringkali menyebabkan   penyakit ginjal tahap akhir, meliputi diabetes, tekanan darah tinggi kronis dan tidak terkontrol, peradangan ginjal (glomerulonefritis) kronis, serta penyakit ginjal polikistik.
 
“Penyakit ginjal tahap akhir (End Stage Renal Disease/ESRD) mayoritas disebabkan oleh penyakit   kronik, seperti hipertensi dan diabetes mellitus, selain itu radang ginjal (glomerulonefritis), kista ginjal, dan sumbatan saluran kemih,” jelas Dr. dr. Maruhum Bonar H. Marbun, Sp.PD-KGH, Pokja Transplantasi Ginjal RSCM, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dalam Virtual Media Briefing mengenai Penyakit Ginjal Kronik, Jumat, 11 September 2020.
 
Berdasarkan data yang dihimpun dalam Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2018, terdapat 65.947 pasien baru yang membutuhkan cuci darah, 92% di antaranya termasuk dalam kategori penyakit ginjal tahap akhir.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut dr. Bonar, adapun pencegahan yang harus dilakukan untuk penyakit kronik seperti hipertensi dan diabetes mellitus yaitu menjaga tekanan darah dan kadar gula darah dalam batas   normal, patuh terhadap pengobatan yang diberikan dan mempraktikkan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi diet harian yang tepat, melakukan aktivitas fisik, menjaga berat badan, beristirahat cukup, menghentikan konsumsi zat yang tidak baik seperti merokok, minuman beralkohol.
 

 
Apabila ginjal tidak mampu lagi menopang fungsi utamanya dalam tubuh, maka dibutuhkan terapi pengganti ginjal. Saat ini, terdapat 3 pilihan terapi pengganti ginjal yaitu hemodialisis (cuci darah), peritoneal dialysis, dan transplantasi ginjal. Pada individu yang tepat, transplantasi ginjal merupakan pilihan terbaik untuk mengobat penyakit ginjal tahap akhir.
 
“Pasca prosedur transplantasi ginal, diperlukan pemantauan yang ketat untuk menilai adanya risiko  penolakan organ. Pasien resipien transplan diberikan obat-obat penurun sistem imun dan ditempatkan pada ruangan khusus untuk mengurangi kemungkinan infeksi,” jelas dr. Bonar.
 
Dokter akan melakukan penilaian waktu dan jumlah urine awal untuk menilai fungsi ginjal baru ini.   Selanjutnya, diperlukan pemantauan lain pasca operasi dari indikator jantung dan pembuluh darah serta keseimbangan cairan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif