Menurutnya, berdasarkan keterangan dokter yang didatangi, peralatan facial yang tak steril membuat virus bisa berpindah melalui darah yang keluar saat proses pemencetan jerawat.
Dokter sekaligus trainer yang berfokus pada HIV/AIDS dr. Ronald Jonathan, MSc, DTM&H berpendapat bahwa hal itu sangat kecil kemungkinan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Virus HIV yang sudah keluar badan, di mana darah rusak, membuat virus mati," pungkasnya dalam lokakarya jurnalis Rumah Cemara, di Bandung, Rabu 26 September 2018.
(Baca juga: Yayasan AIDS Indonesia Beri Edukasi Seputar HIV/AIDS)

(Baru-baru ini sebuah testimoni dari warganet yag mengaku tertular virus HIV/AIDS melalui perawatan wajah facial. Dokter sekaligus trainer yang berfokus pada HIV/AIDS dr. Ronald Jonathan, MSc, DTM&H berpendapat bahwa hal itu sangat kecil kemungkinan. Foto: Ilustrasi. Dok. Zoran Zonde Stojanovski/Unsplash.com)
Selain itu, jumlah virus yang sedikit dan suhu udara juga dapat mempercepat kematian virus. Semakin panas udara, semakin cepat virus mati, tambahnya.
Dokter yang juga mengajar di Universitas Maranatha, Bandung tersebut juga menyarankan agar memerhatikan kebersihan alat-alat sebelum menggunakannya, terutama untuk alat facial yang bisa mengeluarkan darah, yang dapat menjadi medium untuk virus HIV/AIDS.
"Biasakan membersihkan terlebih dulu sebelum digunakan. Idealnya, dibersihkan, dicuci, dan direndam."
Selain melalui darah, virus HIV/AIDS juga dapat ditularkan melalui beberapa cairan dalam tubuh seperti air mani, cairan vagina, Air Susu Ibu, dan air ketuban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)
