Ilustrasi-Pexels
Ilustrasi-Pexels

Amankah Berolahraga di Tempat Kebugaran, meski Menggunakan Masker?

Rona berolahraga memakai masker
Sunnaholomi Halakrispen • 29 Mei 2020 16:42
Jakarta: Bagi para pencinta olahraga, baik itu nge-gym atau sekadar fitnes, sudah merupakan sebuah rutinitas yang tak bisa ditinggalkan. Namun seiring adanya pandemi covid-19, mereka memilih untuk berolahraga di rumah saja.
 
Kini, memasuki new normal atau era kenormalan baru, ada sebagian pencinta olahraga yang sudah mulai risih, jika hanya melakukan aktivitas tersebut di rumah saja. Sebab, beberapa alat olahraga, tak semua tersedia di rumah.
 
Salah satunya, pergi nge-gym ke pusat kebugaran yang sudah dibuka. Tapi apakah itu merupakan cara yang tepat, mengingat pandemi covid-19 sebenarnya belum benar-benar hilang dari bumi Indonesia. Meski kita pergi ke gym dengan menggunakan masker.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan agar setiap orang memakai masker atau kain penutup wajah di depan umum. Terutama, di tempat-tempat yang sulit menjaga jarak sosial, seperti toko kelontong atau apotek.
 
Beberapa negara dan beberapa bagian Amerika Serikat telah menjadikan memakai masker sebuah kewajiban. Maka dari itu, mereka pun masih bisa pergi ketika gym dibuka kembali.
 
Secara umum, aman bagi kebanyakan orang untuk berolahraga sambil mengenakan masker. Grayson Wickham, ahli terapi fisik dan spesialis kekuatan dan pengondisian bersertifikat di Movement Vault, pun memberikan tanggapannya.
 
"Kebanyakan orang dapat melakukan setiap dan semua latihan dengan masker. Anda akan ingin memantau perasaan Anda saat berolahraga dan hati-hati terhadap gejala tertentu seperti sakit kepala ringan, pusing, mati rasa atau kesemutan dan sesak napas," ujar Wickham kepada CNET.
 
Lalu, bolehkah ada orang yang tidak berolahraga dengan masker? Wickham mengatakan bahwa orang yang memiliki kondisi kardiovaskular atau pernapasan yang mendasarinya harus berhati-hati saat berolahraga dengan masker.
 
Hal ini tergantung pada masing-masing orang. Tingkat keparahan kondisi mereka akan menentukan apakah tepat atau tidak bagi mereka untuk berolahraga dengan masker wajah.
 
"Seseorang yang memiliki kondisi pernapasan yang lebih parah akan ingin berolahraga di dalam ruangan tanpa masker. Ini untuk memastikan keamanan bagi diri mereka sendiri dan orang lain," paparnya.
 
Contoh dari kondisi seperti itu termasuk asma, gangguan paru obstruktif kronik (PPOK), bronkitis, fibrosis kistik, fibrosis paru, dan segala kondisi lain yang memengaruhi jantung atau paru-paru. Jika Anda memiliki kondisi kardiovaskular atau pernapasan, sebaiknya tanyakan kepada dokter Anda tentang berolahraga dengan masker sebelum mencoba melakukannya.
 
Jika Anda tidak bisa pergi ke dokter untuk saat ini, cobalah menelepon dokter rumah sakit terlebih dahulu. Solusi lainnya, cobalah berkonsultasi menggunakan layanan atau fasilitas telemedicine.
 
Selain itu, orang yang baru berolahraga atau tidak berolahraga dalam waktu yang lama harus memberi perhatian ekstra jika berolahraga sambil mengenakan masker. Pantau terus intensitas latihan Anda dan pertahankan agar tubuh Anda bisa menghindari gejala seperti pusing dan perasaan pingsan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif