Ilustrasi- (Foto: Štefan Štefan?ík/Unsplash.com)
Ilustrasi- (Foto: Štefan Štefan?ík/Unsplash.com)

6 Gangguan Kesehatan di Balik Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Rona stres
Anda Nurlaila • 28 Juli 2019 11:05
Menunda tugas yang ditakuti bersifat penyelesaian jangka pendek. Anda tetap harus melakukannya di masa depan yang dapat membuat Anda semakin stres. 
 

Jakarta: Apakah Anda perlu waktu berjam-jam hanya untuk membersihkan satu ruangan dalam rumah, membuat janji dengan dokter atau menulis laporan pajak? Menunda sesuatu yang perlu segera dilakukan tentu pernah dialami semua orang. 
 
Tetapi jika terus menerus menunda pekerjaan dan tugas, mungkin Anda tengah mengalami masalah kesehatan. WebMD menulis beberapa penyebab kebiasaan menunda pekerjaan:

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Stres
 
Saat menghadapi sesuatu yang tidak ingin Anda lakukan, dapat menyebabkan Anda tegang. Menunda tugas yang ditakuti bersifat penyelesaian jangka pendek. Anda tetap harus melakukannya di masa depan yang dapat membuat Anda semakin stres. 
 
Stres dapat memengaruhi Anda dalam beberapa cara, antara lain kesulitan tidur, berpikir cepat, kurang berenergi, kesulitan fokus, sakit kepala serta ketegangan otot. Untuk mengatasinya olah raga secara teratur, hindari alkohol, batasi kafein dan cukup tidur. 
 
Gangguan ADHD
 
Gangguan hiperaktivitas atensi-defisit memengaruhi perilaku. Orang memiliki gangguan ini sering kesulitan membuat keputusan atau menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktu. Beberapa sering teralihkan dengan kegiatan lain di sekitar mereka. Sementara lainnya merasa sulit untuk merencanakan ke depan, mudah frustrasi dan menyerah.
 
Gejala ADHD termasuk terlalu banyak melamun, sering lupa atau kehilangan barang, membuat kesalahan ceroboh, dan gelisah.  
 
Obat-obatan dapat membantu mengendalikan gejala. Terapi perilaku-kognitif, yang mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif, membantu orang  dengan kondisi ini dengan mengelola waktu lebih baik.
 
Kelelahan 
 
Kemampuan dan tenaga untuk beraktivitas berubah-ubah setiap hari tergantung banyak hal, termasuk jam tidur. Jika jam tidur kurang dari 6 jam, sulit bagi otak untuk berkonsentrasi dan fokus cukup lama untuk menyelesaikan pekerjaan. 
 
Tanda-tanda Anda memerlukan tidur lebih banyak antara lain tertidur saat menonton televisi atau membaca buku, sering kesal, tidur lama di akhir pekan, dan kesulitan bangun pagi. Agar istirahat cukup, jadwalkan untuk tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari. Hindari merokok, alkohol, kafein, dan makanan berat selama beberapa jam sebelum tidur, karena dapat mengganggu waktu istirahat.
 
Kecemasan
 
Kondisi ini berarti otak bereaksi berlebihan terhadap emosi negatif. Anda mengharapkan yang terburuk, pada saat tidak ada yang perlu ditakutkan. Sebagian orang cemas saat mengkhawatirkan keluarga, kesehatan, atau pekerjaan sehingga kesulitan melakukan tugas sehari-hari. 
 
Beberapa gejalanya antara lain ketegangan otot, kelelahan, sulit tidur dan lekas marah. Untuk menghilangkan kecemasan, tarik napas dalam dan lambat lalu hitung hingga 10.  Ganti pikiran negatif dengan yang positif dan usahakan untuk beristirahat cukup dan olahraga teratur. Menulis jurnal membantu Anda mempelajari apa yang memicu kecemasan. Beberapa orang memerlukan obat-obatan atau terapi.
 
Depresi 
 
Depresi mengubah kimia otak sehingga Anda mungkin memiliki energi yang sangat sedikit, bahkan untuk hobi dan kegiatan yang Anda sukai. Gejala-gejala depresi lainnya termasuk perasaan sedih yang tidak hilang, nafsu makan rendah dan berat badan turun atau sebaliknya nafsu makan bertambah dan berat naik. Gejala lainnya adalah gelisah dan mudah tersinggung hingga pikiran bunuh diri. Bicaralah dengan psikolog atau psikiater jika memiliki gejala-gejala ini. 
 
Gangguan Obsesif-Kompulsif
 
Kondisi ini membuat otak tidak dapat memberi sinyal ketika Anda melakukan sesuatu dengan benar. Alih-alih, Anda memiliki firasat bahwa tindakan Anda tidak tepat. Daripada menyelesaikan tugas, orang-orang dengan OCD sering terjebak mencari solusi sempurna.
 
Gejala-gejalanya termasuk banyak pikiran, ritual seperti mencuci tangan, menghabiskan waktu berpikir dan ritual setidaknya satu jam sehari. Obat anti kecemasan atau antidepresan seringkali dapat memperbaiki gejala OCD. Banyak orang juga menggunakan terapi kognitif-perilaku atau terapi eksposur untuk menghadapi ketakutan mereka. 
 
Yang terpenting adalah jujur dengan diri sendiri mengenai penyebab Anda menunda menyelesaikan tugas. Kemudian cari cara realistis untuk mengatasinya. Jika kesulitan, bicarakan dengan dokter untuk memperoleh diagnosis dan perawatan yang tepat.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(YDH)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif