Ilustrasi-Unsplash
Ilustrasi-Unsplash

Apakah Virus Korona Bisa Menyebar Melalui Sepatu?

Rona Virus Korona virus corona covid-19 media penularan covid-19
Raka Lestari • 21 April 2020 06:06
Jakarta: Banyak orang mungkin saat ini peduli terhadap kebersihan diri sendiri maupun kebersihan permukaan benda-benda yang ada di rumah. Namun tidak banyak yang memerhatikan kebersihan sepatu.
 
Sebuah laporan baru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yang diterbitkan dalam Emerging Infectious Diseases, menunjukkan bahwa covid-19 berpotensi dapat disebarkan melalui sepatu.
 
Dalam studi tersebut, para peneliti mengambil sampel dari berbagai permukaan di Huoshenshan Hospital di Wuhan, Tiongkok, yang merupakan daerah di mana pusat penyebaran covid-19 terjadi. Sampel tersebut juga diambil dari sol sepatu para anggota staf yang ada di ICU.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Berdasarkan hasil penelitian tersebut, sebanyak setengah dari sampel yang diambil dari sepatu dinyatakan positif terkena virus. Para pemimpin penelitian menyimpulkan bahwa sol sepatu dapat berfungsi sebagai pembawa penyakit.
 
Epidemiologist Vidya Mony, DO, associate director medis dalam pencegahan infeksi di Santa Clara Valley Medical Center di California, tidak membantah kemungkinan tersebut.
 
“Kaki diketahui bukanlah bagian paling bersih dari tubuh. Selain itu, sepatu yang Anda gunakan belum tentu bisa dipastikan kebersihannya. Banyak sepatu terbuat dari bahan yang memungkinkan patogen berkembang biak,” ujar Dr Mony.
 
Ia juga menambahkan bahwa karena sol sepatu bersentuhan langsung dengan tanah maka kemungkinan bisa menjadi tempat yang paling kotor. Meskipun memang ada kemungkinan bahwa virus tersebut bisa disebarkan melalui bagian atas dan samping sepatu juga.
 
Dr Mony menegaskan bahwa, bagaimanapun studi yang dilakukan CDC masih memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, para peneliti menggunakan pengujian molekuler yang melibatkan pengambilan sampel DNA yang sangat kecil, dan menguatkannya ke jumlah yang cukup besar untuk dipelajari secara terperinci untuk mendeteksi virus.
 
“Dari studi tersebut, kita tidak tahu apakah virus sudah mati atau masih hidup. Studi ini hanya menunjukkan bahwa ada partikel virus,” jelas Dr Mony. 
 
"Selain itu, studi juga tidak menyebutkan berapa banyak virus yang diperlukan untuk menyebabkan infeksi. Hanya karena mereka menemukan virus pada benda mati, itu tidak berarti akan ada infeksi,” tutup Dr Mony.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif