Kepada Vogue, ia membeberkan bagaimana ia akhirnya memilih keputusan berat tersebut. Nyeri yang luar biasa dan tampaknya tidak dapat disembuhkan akibat endomitriosis, atau operasi, membuatnya memutuskan untuk mengangkat seluruh rahim dan leher rahimnya, yang artinya dia tak akan bisa hamil.
Dunham menulis bahwa rahimnya masih utuh dan kelak ia akan mengeksplorasi apakah rahimnya memiliki sel telur.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sejak Agustus hingga November saya mencoba untuk mengatur tingkat nyeri yang baru ini," tulisnya.
Selain mencoba delapan prosedur operasi selama pengobatan, dia juga mencoba terapi dasar panggul, terapi pijat, terapi nyeri, terapi warna, akupunktur, yoga, dan pijat vagina yang ia anggap mengerikan.
Endometriosis mempengaruhi satu dari 10 wanita usia subur. Kondisi ini terjadi ketika jaringan (disebut endometrium) yang melapisi rahim juga tumbuh di bagian tubuh yang lain, seperti ovarium wanita, lapisan usus, dan saluran tuba.
Ketika seorang wanita dengan endometriosis menstruasi, jaringan ini juga berdarah, yang bisa sangat menyakitkan dan menyebabkan masalah serius dengan kesuburan.
Gejala endometriosis meliputi nyeri panggul yang parah, nyeri saat berhubungan seks, nyeri punggung bagian bawah, kembung, konstipasi, dan kelelahan.
Pilihan untuk menjalani histerektomi total bukanlah keputusan yang mudah, terutama untuk wanita muda. Namun, setelah beberapa kali operasi dan perawatan tidak melakukan apapun untuk memperbaiki kondisinya, pemain film Sky (2015) tersebut memutuskan bahwa histerektomi adalah satu-satunya jalan ke depan.
Dunham mengaku ingin membangun sebuah keluarga dan memikirkan tentang adopsi untuk mewujudkannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ELG)
