FITNESS & HEALTH

Kenapa Sih Bumil Perlu Pemeriksaan USG?

Mia Vale
Senin 16 September 2024 / 15:17
Jakarta: Selama menjalani kehamilan, seorang bumil pasti harus melakukan pemeriksaan rutin dan juga USG. USG janin merupakan tes yang digunakan selama kehamilan untuk melihat gambaran bayi di dalam rahim ibu (rahim). 

Ini adalah cara aman untuk memeriksa kesehatan bayi yang belum lahir. Selama USG janin, jantung, kepala, dan tulang belakang bayi dievaluasi, serta bagian bayi lainnya. Tes dapat dilakukan pada perut ibu (transabdominal) atau pada vagina (transvaginal).

Saat USG, dokter kandungan menggunakan tongkat elektronik yang disebut transduser untuk mengirim dan menerima gelombang suara. Tidak ada radiasi yang digunakan selama prosedur. 

Transduser digerakkan ke perut yang sudah diberi gel terlebih dulu dan gelombang suara bergerak melalui kulit, otot, tulang, dan cairan dengan kecepatan berbeda. Gelombang suara memantul pada bayi seperti gema dan kembali ke transduser. Transduser mengubah gelombang suara menjadi gambar elektronik di layar komputer. Namun, mengapa bumil harus di-USG?
 

Alasan mengapa harus di-USG


Sebelum menjawab, mengapa selama hamil, bumil perlu melakukan USG, ada baiknya kamu mengetahui beberapa jenis USG, seperti:


(Tidak ada larangan khusus untuk menjalani USG. Pemeriksaan ini bahkan aman untuk ibu hamil karena tidak menggunakan sinar radiasi. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
 
  • - USG standar, tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar dua dimensi di layar komputer
  • - USG Doppler, bergunan untuk menunjukkan pergerakan darah melalui tali pusat, di jantung bayi, atau antara bayi dan plasenta
  • - USG 3D, berfungsi untuk menunjukkan gambar bayi yang belum lahir seperti aslinya

Ya, USG janin merupakan bagian rutin dari perawatan prenatal. Hal ini karena prosedur USG berisiko rendah yang memberikan informasi penting. USG prenatal rutin dapat memeriksa cacat atau masalah lain pada janin. 

Mengutip laman Hopkins Medicine beberapa bagian dari janin yang bisa diperiksa dengan USG, perut, lengan, kaki, dan bagian tubuh lainnya, bagian belakang leher, kepala dan otak, ruang dan katup jantung, ginjal, penempatan plasenta, tulang belakang, tali pusar, sampai kandung kemih.
 

USG janin juga bisa menunjukkan:


- Jika seorang wanita hamil dengan banyak bayi
- Usia kehamilan bayi
- Tempat memasang jarum saat mengeluarkan cairan ketuban (amniosentesis)
- Apakah organ atau anggota tubuh janin tumbuh dengan baik

Yang pasti dokter memiliki alasan lain untuk meminta bumil untuk USG janin.
 

Apakah USG berisiko pada janin?


Melalui USG, dokter dapat memantau kondisi janin, kantung ketuban, plasenta, dan gangguan yang mungkin terjadi selama kehamilan. Pemeriksaan USG juga dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin janin. Tapi faktanya, sebagian bumil ada yang enggan untuk menjalani pemeriksaan USG. 

Mereka khawatir, pemeriksaan USG ini memiliki efek samping bagi janin, seperti menyebabkan janin lahir dengan berat badan rendah, mengalami masalah tumbuh kembang, hingga menderita disleksia.

Padahal, seperti yang dinukil dari Alodokter, sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa USG bisa membahayakan janin atau membuat janin mengalami dampak tersebut. Bayi yang terlahir dari ibu yang menjalani USG satu kali atau bahkan berkali-kali tidak terlihat memiliki perbedaan kondisi yang signifikan. 

Pemeriksaan USG memang menghasilkan suhu panas. Akan tetapi, suhu panas yang dihasilkan sangat kecil, yaitu kurang dari 1° Celsius. Efek ini tidak berdampak pada janin karena dia dilindungi oleh cairan ketuban di dalam rahim.
 

Hanya dilakukan oleh tenaga ahli


Sebelum memutuskan untuk melakukan pemeriksaan fetomaternal, bumil perlu ingat bahwa hanya tenaga medis ahli dan berpengalaman pada bidang tersebut yang dapat melakukan pemeriksaan. Langkah ini dilakukan agar dokter dapat mendeteksi ada atau tidaknya kelainan pada janin lebih cepat dan tepat.

Bumil tidak boleh melakukan prosedur pemeriksaan secara mandiri, meski alat ini sebenarnya bisa dibeli sendiri. Pasalnya, pemeriksaan secara mandiri atau tidak dengan bantuan tenaga ahli bisa memicu kekeliruan pembacaan hasil gambar. 

Misal, mungkin bumil akan mendapati bahwa menangkap suara darah yang mengalir dari pembuluh darah bumil atau plasenta. Tak jarang ini dapat menimbulkan salah arti sebagai detak jantung bayi. Itulah mengapa hanya dokter kandungan dengan spesialis fetomaternal yang dapat melakukannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH