Studi tersebut menganalisa penemuan dari 15 studi yang melihat bagaimana yoga yang rutin dapat memengaruhi kram, PMS, atau sindrom ovarium polisistik atau gangguan lain yang dapat menimbulkan masalah suasana hati dan fisik.
Semua studi tersebut menemukan bahwa yoga dapat mengurangi keparahan gejala dan nyeri yang dirasakan wanita sebelum menstruasi. Beberapa penelitian lain menemukan adanya penurunan dalam kembung dan payudara melunak, suasana hati yang lebih baik, serta lebih santai dan konsentrasi saat masa menstruasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Para peneliti studi menemukan bahwa yoga bekerja dalam hal merespon stres autonomik dan rasa nyeri yang dialami, dimana mereka kemungkinan menstimulasi pengeluaran antinyeri tubuh alami," ujar penulis tinjauan Jennifer Oates dari King’s College London.
Ia juga menyarankan agar wanita yang tak mengalami gangguan pra-menstruasi untuk mencoba yoga. Kebanyakan studi meminta wanita untuk melakukan yoga saat siklus bulanan dan mengukur hasilnya dalam hitungan minggu hingga bulan.
"Saya menyarankan mendatangi lebih dari satu kelas sebelum memutuskan apakah itu bekerja atau tidak," tukasnya.
Dia juga menyarankan agar para pemula memulai dengan kelas bergaya Hatha yang lembut sebelum mengeksplorasi jenis lainnya.
Menurutnya, kelas yang menggabungkan teknik pernapasan dan relaksasi, selain fokus pada postur, mungkin juga bermanfaat untuk gejala nyeri dan suasana hati saat menstruasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)
