"Jadi yang tadinya berfungsi sebagai shockbreaker yang mampu menahan benturan yang ada, kalau dia mengalami degenerasi sifat elastisnya itu hilang menjadi kebas (kaku dan berpotensi mati rasa)," ujar dr. Phedy, Sp.OT-K, di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin, 21 Januari 2019.
Menurut dr. Phedy, risiko terburuk dari duduk terlalu lama adalah skoliosis postural. Artinya, kalau posisi itu diperbaiki dengan membuat tubuh menjadi rileks, kondisi tulang belakang bisa kembali lurus.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(Baca juga: Kapan Penderita Skoliosis Harus Operasi?)
"Usahakan bangun, semenit saja untuk stretching setiap duduk 30 menit atau gonta-ganti posisi ketika duduk. Itu sangat membantu," tuturnya.

Apabila Anda memaksakan diri untuk tetap duduk dalam waktu yang lama, sendi di sekitar tulang belakang Anda akan mudah sobek. Terutama, ketika Anda tiba-tiba membungkuk atau jongkok untuk mengambil sesuatu di bawah, mengangkat sesuatu yang berat, atau sedang nge-gym.
"Ketika ada beban, (sendi) tidak lagi mantul dan menyebarkan beban itu. Tapi dia langsung ke satu arah ke tempat yang paling lemah dan sobek. Isinya keluar, terutama ke belakang dan di situ ada saraf," paparnya.
Kondisi tersebut dinyatakan sebagai risiko terparah ketika Anda jarang atau bahkan tidak permah melakukan stretching selama duduk dalam sembilan jam kerja. Biasanya, risiko degenerasi hingga skoliosis rentan untuk dewasa mulai usia 20 tahunan hingga lansia karena bantalan sendi mudah kebas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)