Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat Rapid Test COVID-19 di Taman Balai Kota Bandung. (Foto: Antara/Novrian Arbi)
Petugas kesehatan mengambil sampel darah warga saat Rapid Test COVID-19 di Taman Balai Kota Bandung. (Foto: Antara/Novrian Arbi)

Kemenkes: Tes Covid-19 Bisa di Puskesmas

Rona Virus Korona virus corona covid-19 apa itu rapid test
Antara • 07 April 2020 12:20
Jakarta: Kementerian Kesehatan memastikan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Indonesia menyediakan layanan pemeriksaan covid-19. Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Layanan Kesehatan Kemenkes, Bambang Wibowo, Selasa 7 April 2020.
 
Layanan pemeriksaan covid-19 di Puskesmas di antaranya uji antibodi (rapid test) dan pengambilan sampel cairan di tenggorokan, atau disebut throat swab.
 
"Salah satu peran yang dilakukan puskesmas adalah melakukan screening pemeriksaan terhadap covid-19. Metode screening yang dilakukan adalah hasil penularan terhadap masyarakat yang diduga kontak erat dengan kasus covid-19 yang positif," ujar Bambang dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sebelum uji antibodi atau tes swab dilaksanakan, petugas puskesmas akan melakukan wawancara dan pemeriksaan epidemiologi terlebih dahulu ke pasien.
 
Jika hasil pemeriksaan awal menunjukkan ada indikasi kuat covid-19, petugas puskesmas akan mengambil darah pasien untuk diuji tingkat antibodi-nya melalui rapid test.
 
"Pengambilan darah dapat dari pembuluh kapiler atau ujung jari. Cara lain adalah melalui swab pada tenggorokan maupun pangkal hidung kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Hasilnya akan diinformasikan kemudian apakah bapak atau ibu positif atau negatif," terang dia.
 
Dalam kesempatan itu, Bambang menjelaskan pasien yang tidak menunjukkan gejala sakit berat akan diminta untuk mengisolasi diri di rumah.
 
"Bila tes antibodi (rapid test) positif, tetapi tidak ada tanda gejala sakit berat, maka akan dilakukan isolasi diri di rumah kemudian puskesmas dan rumah sakit setempat akan memberi edukasi, informasi, dan monitor mengenai apa yang harus dilakukan melalui pemanfaatan handphone secara online," jelas dia.
 
Langkah itu dilakukan karena keterbatasan tenaga kesehatan dan kapasitas layanan di puskesmas, serta sejumlah rumah sakit untuk menangani pasien covid-19.
 
Pemerintah Indonesia melaporkan hingga Senin (6/4) jumlah kasus positif virus korona ini mencapai 2.491 pasien. Dari angka itu, 192 di antaranya dinyatakan sembuh, sementara 209 lainnya meninggal dunia.
 
DKI Jakarta masih jadi provinsi dengan jumlah pasien positif korona terbanyak, yaitu 1.232 kasus. Dari jumlah itu, 65 pasien sembuh dan 99 wafat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif