Bayi kembar empat di Yogyakarta: Foto: Dok Istimewa
Bayi kembar empat di Yogyakarta: Foto: Dok Istimewa

Bayi Kembar Empat di Yogyakarta akan Jalani Metode Kanguru

Rona kesehatan bayi kembar
Agus Utantoro • 30 Januari 2015 12:58
medcom.id, Jakarta: Lahirnya bayi kembar empat di Yogyakarta tentu memberikan kebahagian luar biasa bagi orang tuanya yakni Heru Kunadi dan Happy Ayunita Mahardina.
 
Tiga bayi kembar hasil proses bayi tabung berjenis kelamin laki-laki dan satu perempuan.  Keempat bayi lahir dengan berat masing-masing 1.060 gram, 1.380 gram, 1.860 gram, dan 2.000 gram.
 
Keempat bayi tersebut lahir pada Senin (26/1/2015) sekitar pukul 11.30 WIB dalam usia kandungan 32 minggu. Persalinan dilakukan sebelum waktunya dan melalui operasi caesar karena kondisi yang sudah tidak memungkinkan lagi. Sang ibu sudah tidak kuat dan ada risiko infeksi yang mungkin meningkat.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kini, bayi kembar empat yang lahir di  RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, itu masih dalam pengawasan dokter dan menunggu berat bayi bertambah. Mereka baru bisa dibawa pulang jika berat badan sudah mencapai berat badan normal.
 
Adapun metode yang bakal digunakan bila keempat bayi itu sudah bisa dibawa pulang adalah metode kanguru. Apakah itu?
 
Metode alternatif inkubator alami bagi bayi lahir prematur disebut perawatan metode kanguru (PMK). Metode ini merupakan alternatif penghangat yang murah dan mudah didapat khususnya di Indonesia.
 
Perawatan metode kanguru (PMK) awalnya diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di Bogota, Kolombia pada 1979 sebagai cara alternatif perawatan bayi prematur. Metode itu meniru binatang berkantung kanguru yang menyimpan bayi mereka di perut sang ibu untuk mencegah kedinginan sekaligus mendapatkan makanan berupa air susu induknya.
 
Metode kanguru dilakukan dengan kontak langsung antara kulit bayi dan sang ibu atau skin to skin contact. Dalam metode ini, sang ibu akan menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi.
 
Lalu seperti apa cara kerja metode kanguru?
 
Bayi diletakkan di antara payudara sang ibu dengan posisi tegak, dada bayi menempel pada dada ibu. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah. Kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok.
 
Dalam posisi ini, tubuh ibu dan bayi diikat dengan kain selendang atau kemben berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh. Bayi hanya mengenakan popok, topi hangat, dan kaus kaki. Tetapi apabila suhu sedang dingin, boleh dipakaikan baju tanpa lengan berbahan katun yang dibuka di bagian depannya, agar dada bayi tetap dapat menempel (kulit ke kulit) pada dada ibu.
 
Meski terlihat sederhana, metode kanguru ini sama efektifnya seperti inkubator. Namun, perawatan kanguru ini memiliki aturan-aturan tertentu seperti:
 
1. Sang ibu tidak diperbolehkan untuk mengubah posisi dekapan, kecuali untuk memberi makan dan mengganti popok bayi.
 
2. Ibu tidak diperbolehkan berbaring telentang saat memeluk bayi agar posisinya tetap tegak dan terus melakukan kontak kulit.
 
3. Dalam menjaga kondisi seperti rahim, pastikan agar ruang rawat tak boleh diterangi cahaya dengan lampu redup dan ruangannya pun harus sunyi.(Ningtriasih)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(PRI)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif