Bagaimana jika suami Anda tak membela Anda di depan ibunya? Berikut yang bisa Anda lakukan. (Foto: Pexels.com)
Bagaimana jika suami Anda tak membela Anda di depan ibunya? Berikut yang bisa Anda lakukan. (Foto: Pexels.com)

Bagaimana ketika Suami Tidak Membela Istri di Depan Mertua?

Rona keluarga
Kumara Anggita • 29 April 2020 14:36
Jakarta: Salah satu permasalah yang sering muncul dalam pernikahan adalah permasalahan mertua. Sang istri ingin dibela, sementara suami juga ingin menjaga perasaan orang tuanya.
 
Alhasil cekcok jadi sering muncul dalam hubungan. Saat ini terjadi, apa yang harus dilakukan? Reynitta Poerwito, Bach of Psych., M.Psi., Psikolog dalam Konsul Psikolog 1 di Orami menerangkan ketika istri merasa tidak dibela, cobalah untuk tidak langsung menyalahkan suami sepenuhnya. Bisa jadi ada pertimbangan yang istri tak ketahui.
 
“Mungkin suami bukannya tidak membela istri, tetapi dia punya alasan lain sehingga perilakunya seolah tidak membela. Justru kalau banyak intervensi dari luar (selain suami, istri dan anak) kita harus sering-sering ngobrol sama suami dan sama-sama mendekatkan diri agar sebagai pasangan menjadi solid dan kuat,” ujarnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kekecewaan saat tidak dibela terjadi karena ada ekspektasi. Hal ini memanglah wajar namun terkadang kita harus mengingat ada hal-hal di luar kontrol kita.
 
“Ketika kita menikah, pengennya sih kedua keluarga rukun, mertua sayang seperti anak sendiri, suami juga berperan sesuai dengan fungsinya sebagai pembela, pelindung dan sebagainya. Tapi kita juga harus ingat, kita tidak punya kekuatan atau kuasa untuk bisa mewujudkan itu semua, karena itu adalah harapan, keinginan, wish, ekspektasi," kata Reynitta.
 
"Ketika ekspektasi kita menyangkut orang lain, akan sulit untuk diwujudkan karena kita tidak bisa mengontrol orang lain atau situasi,” jelasnya.
 
Bagaimana ketika Suami Tidak Membela Istri di Depan Mertua?
(Alihkan ke hal yang positif agar outcomenya pun positif. Foto: Pexels.com)

Alihkan diri ke hal positif

Untuk meredakan situasi, Rey menganjurkan orang-orang untuk mengalihkan fokus ke hal lain yang lebih produktif. Karena berkutat pada hal yang tak bisa dikontrol akan melukai diri sendiri.
 
“Jadi diingat kembali dan fokus tugas kita sebagai orang tua. Kalau kita fokus ke komentar negatif orang lain, sebenarnya kita hanya membuang waktu saja. Daripada nyakitin hati sendiri dengan mendengarkan omongan orang lain, lebih kita bertanya anak aku butuh apa hari ini? Apakah sudah cukup ksih sayang? Perhatian? Pelukan? Belaian? dan lain sebagainya,” jelasnya.
 
“Sikap kita itu seolah kaya investasi. Kalau kita kebanyakan investasi ke hal-hal yang negatif, tentu kita akan menuai outcome yang negatif juga. Tapi kalau kita fokuskan sikap kita ke hal positif, kita juga akan menghasilnya outcome yang positif,” paparnya.
 
Bila usaha kita untuk berbuat baik juga dihina, Anda jangan panas dulu. Kembali ingatkan diri bahwa apa yang Anda lakukan adalah untuk Anda sendiri dan orang-orang yang Anda sayangi.
 
“Selama kita berbuat kebaikan, tapi ada orang-orang yang enggak mau menilai baik, tak masalah, karena kalau kita berbuat kebaikan, toh yang mendapat pahala kan kita sendiri."
 
“Jangan lupa untuk tidak berekspektasi ya. Karena kalau mencintai pakai ekspektasi outcomenya enggak jauh-jauh dari kekecewaan dan sakit hati,” pesannya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif