FITNESS & HEALTH
Trik Mengunyah, Menelan, atau Menguap Saat di Pesawat
Yatin Suleha
Senin 06 Oktober 2025 / 11:49
Jakarta: Untungnya, ada beberapa cara yang terbukti efektif dan aman untuk meredakan nyeri telinga anak saat terbang, berdasarkan saran medis.
Cara paling sederhana adalah mendorong anak untuk mengunyah, menelan, atau menguap berulang kali selama lepas landas dan mendarat.
“Mengunyah membantu karena mengaktifkan otot-otot yang membuka tabung Eustachian dan memungkinkan tekanan udara yang terakumulasi di telinga tengah dilepaskan secara pasif,” jelas David Eisenman, MD, profesor dan wakil ketua Departemen Otorhinolaryngologi-Bedah Kepala dan Leher di University of Maryland School of Medicine.
Orang tua bisa memberikan permen karet bebas gula, minuman melalui sedotan, atau botol susu untuk bayi agar proses menelan jadi menyenangkan.
Teknik lain adalah meniup hidung sambil menutup lubang hidung dengan jari yang mirip seperti meniup balon untuk membuka tabung Eustachian secara aktif, terutama saat pesawat turun.
Alat bantu seperti balon hidung khusus atau EarPlanes (penyumbat telinga yang mengatur tekanan) juga bisa dicoba untuk memudahkan proses ini, meski sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.
.jpg)
("Mengunyah membantu karena mengaktifkan otot-otot yang membuka tabung Eustachian (saat di pesawat)," jelas David Eisenman, MD, profesor dan wakil ketua Departemen Otorhinolaryngologi-Bedah Kepala dan Leher di University of Maryland School of Medicine. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Jika anak sering mengalami hidung tersumbat, dr. Eisenman menyarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mengenai penggunaan dekongestan hidung yang aman untuk anak.
Selain itu, obat pereda nyeri seperti acetaminophen atau ibuprofen yang dijual bebas bisa membantu jika anak sedang infeksi telinga atau ada cairan di telinga saat penerbangan.
Menurut Abhita Reddy, MD, spesialis THT anak bersertifikat di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, mulai persiapan sejak di bandara, seperti memberi minum lebih sering, juga bisa mencegah masalah memburuk.
Meski trik menguapi mungkin terlihat tidak berbahaya, para ahli memperingatkan risiko serius yang bisa timbul jika tidak hati-hati.
Jangan menempatkan air panas dekat telinga anak karena berpotensi menyebabkan luka bakar, terutama jika suhu uap terlalu tinggi atau cangkir tidak stabil.
“Jika suhu dan uap tidak dipantau dan dikendalikan dengan ketat, saya khawatir telinga bisa terbakar,” peringatan dr. Eisenman.
Risiko ini mirip dengan metode ear candling yang populer tetapi dilarang oleh banyak organisasi kesehatan karena bisa merusak saluran telinga.
Dr. Reddy menambahkan bahwa meski orang tua mungkin tidak akan menggunakan air yang terlalu panas karena cangkir kertasnya sendiri bisa terasa panas di tangan, tetapi tetap saja ada kemungkinan kecelakaan, terutama dengan anak yang gelisah di pesawat.
“Saya bayangkan dengan metode ini orang tua tidak akan bisa memegang cangkir kertas jika airnya terlalu panas, jadi ini kemungkinan risiko yang lebih kecil,” katanya.
Oleh karena itu, lebih baik hindari menempatkan air panas dekat telinga anak seperti ini dan prioritaskan metode yang direkomendasikan dokter untuk menjaga keselamatan anak selama perjalanan udara.
Jika nyeri telinga sering terjadi, segera periksakan ke spesialis THT untuk memastikan tidak ada masalah mendasar seperti alergi atau infeksi kronis.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Cara paling sederhana adalah mendorong anak untuk mengunyah, menelan, atau menguap berulang kali selama lepas landas dan mendarat.
“Mengunyah membantu karena mengaktifkan otot-otot yang membuka tabung Eustachian dan memungkinkan tekanan udara yang terakumulasi di telinga tengah dilepaskan secara pasif,” jelas David Eisenman, MD, profesor dan wakil ketua Departemen Otorhinolaryngologi-Bedah Kepala dan Leher di University of Maryland School of Medicine.
Orang tua bisa memberikan permen karet bebas gula, minuman melalui sedotan, atau botol susu untuk bayi agar proses menelan jadi menyenangkan.
Teknik lain adalah meniup hidung sambil menutup lubang hidung dengan jari yang mirip seperti meniup balon untuk membuka tabung Eustachian secara aktif, terutama saat pesawat turun.
Alat bantu seperti balon hidung khusus atau EarPlanes (penyumbat telinga yang mengatur tekanan) juga bisa dicoba untuk memudahkan proses ini, meski sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.
.jpg)
("Mengunyah membantu karena mengaktifkan otot-otot yang membuka tabung Eustachian (saat di pesawat)," jelas David Eisenman, MD, profesor dan wakil ketua Departemen Otorhinolaryngologi-Bedah Kepala dan Leher di University of Maryland School of Medicine. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Jika anak sering mengalami hidung tersumbat, dr. Eisenman menyarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mengenai penggunaan dekongestan hidung yang aman untuk anak.
Selain itu, obat pereda nyeri seperti acetaminophen atau ibuprofen yang dijual bebas bisa membantu jika anak sedang infeksi telinga atau ada cairan di telinga saat penerbangan.
Menurut Abhita Reddy, MD, spesialis THT anak bersertifikat di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, mulai persiapan sejak di bandara, seperti memberi minum lebih sering, juga bisa mencegah masalah memburuk.
Meski trik menguapi mungkin terlihat tidak berbahaya, para ahli memperingatkan risiko serius yang bisa timbul jika tidak hati-hati.
Jangan menempatkan air panas dekat telinga anak karena berpotensi menyebabkan luka bakar, terutama jika suhu uap terlalu tinggi atau cangkir tidak stabil.
“Jika suhu dan uap tidak dipantau dan dikendalikan dengan ketat, saya khawatir telinga bisa terbakar,” peringatan dr. Eisenman.
Risiko ini mirip dengan metode ear candling yang populer tetapi dilarang oleh banyak organisasi kesehatan karena bisa merusak saluran telinga.
Dr. Reddy menambahkan bahwa meski orang tua mungkin tidak akan menggunakan air yang terlalu panas karena cangkir kertasnya sendiri bisa terasa panas di tangan, tetapi tetap saja ada kemungkinan kecelakaan, terutama dengan anak yang gelisah di pesawat.
“Saya bayangkan dengan metode ini orang tua tidak akan bisa memegang cangkir kertas jika airnya terlalu panas, jadi ini kemungkinan risiko yang lebih kecil,” katanya.
Oleh karena itu, lebih baik hindari menempatkan air panas dekat telinga anak seperti ini dan prioritaskan metode yang direkomendasikan dokter untuk menjaga keselamatan anak selama perjalanan udara.
Jika nyeri telinga sering terjadi, segera periksakan ke spesialis THT untuk memastikan tidak ada masalah mendasar seperti alergi atau infeksi kronis.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)