Ilustrasi-Freepik
Ilustrasi-Freepik

Perubahan Gaya Hidup Penghasil Limbah selama Pandemi Covid-19

Rona pengolahan limbah
Sunnaholomi Halakrispen • 03 Agustus 2020 17:57
Jakarta: Pandemi covid-19 telah mengganggu dan mengubah hidup kita dengan cara yang tak terhitung jumlahnya. Terkait dengan limbah plastik yang dihasilkan, secara umum tampaknya kurang. Salah satunya, terjadi di Amerika Serikat.
 
Dilansir dari US Pirg, setidaknya ada tiga perubahan gaya hidup terkait limbah yang dihasilkan masyarakat selama pandemi covid-19. Berikut penjelasan ketiga perubahan gaya hidup tersebut.
 
1. Mulai pertengahan Maret, ketika ekonomi Amerika melambat, limbah yang dihasilkan dari sektor komersial turun tajam. Sampah dari rumah dan tempat tinggal meningkat karena orang-orang berlindung di tempat itu, tetapi tidak sebanyak limbah komersial berkurang.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Dengan kata lain, mereka menghasilkan lebih sedikit limbah secara keseluruhan. Hingga April dan Mei 2020, pihak yang bertugas mengangkut sampah telah melaporkan penurunan volume limbah secara keseluruhan dalam dua digit.
 
2. Kertas didaur ulang dengan harga lebih tinggi. Banyak dari masyarakat setempat terus bekerja dari rumah dan membeli barang-barang penting. Akibatnya, permintaan untuk produk berbasis kertas daur ulang tetap, yakni produk seperti kertas tisu toilet, kotak sereal, dan karton.
 
Sementara itu, kantor dan fasilitas manufaktur beroperasi pada kapasitas kurang dari penuh. Sehingga, produk kertas utama seperti kertas kantor dan kotak kardus dihasilkan dan dibuang lebih sedikit dibanding sebelum pandemi covid-19.
 
Lantaran permintaan yang sangat tinggi dan suplai yang rendah ini, kertas kantor dan karton dijual ke pabrik kertas daur ulang, untuk didaur ulang menjadi barang-barang penting. Jika lebih banyak orang terus bekerja dari rumah dan menggunakan lebih sedikit kertas, kita bisa melihat tren ini berlanjut atau menjadi kenormalan baru.
 
3. Perusahaan barang konsumen besar sekarang mendukung biaya untuk plastik. Kurang dari sebulan yang lalu, asosiasi merek konsumen, yang meliputi Coke, Pepsi, dan Clorox, muncul untuk mendukung biaya resin untuk virgin plastic.
 
Virgin plastic, produk sampingan dari industri bahan bakar fosil yang sangat disubsidi, seringkali terlalu murah untuk dilewatkan oleh produsen yang mungkin memilih plastik daur ulang sebagai gantinya. Menambahkan biaya tambahan untuk resin perawan, seperti pajak karbon, dapat mengalihkan insentif ke opsi yang dapat didaur ulang.
 
Meskipun hal tersebut mungkin bukan solusi pengurangan pertama yang dipilih, ini menandakan perubahan filosofi yang cukup besar, dan pengakuan oleh beberapa merek bahwa sistem dirancang untuk gagal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif