Mahasiswa KKN-BBK 6 Unair mengajarkan membuat permen dari limbah semangka. DOK Unair
Mahasiswa KKN-BBK 6 Unair mengajarkan membuat permen dari limbah semangka. DOK Unair

Mahasiswa Unair Ajarkan Warga di Lamongan Sulap Limbah Semangka Jadi Permen

Renatha Swasty • 29 Juli 2025 10:27
Jakarta: Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) mengembangkan permen kulit semangka bernama “Semangkis: Semangka Manis”. Inovasi ini lantaran banyaknya limbah semangka yang belum dimanfaatkan di Desa Ngasemlemahbang, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. 
 
“Inovasi permen kulit semangka itu bisa menjadi produk olahan bernilai ekonomis yang bisa meminimalisir limbah dan bisa menciptakan peluang usaha dengan modal yang terjangkau bagi masyarakat desa, “ ujar mahasiswa KKN-BBK 6 Unair, Yasmin Nailya Qotrinnada, dikutip dari laman unair.ac.id, Selasa, 29 Juli 2025. 
 
Yasmin menjelaskan program pengolahan permen kulit semangka ini dalam bentuk pelatihan langsung kepada warga desa khususnya anggota Program Keluarga Harapan (PKH) dan kelompok wanita tani. Warga diajarkan mulai dari proses pengolahan kulit semangka, pembuatan permen, pengemasan, hingga strategi pemasaran sederhana.

“Sasaran utama program ini adalah kelompok rumah tangga yang tergabung dalam kelompok tani, anggota PKH, dan warga yang memiliki ketertarikan pada usaha rumahan. Namun secara umum, seluruh warga desa yang ingin belajar dan mencoba usaha olahan pangan sederhana juga bisa ikut serta," ujar dia. 
 
Yasmin menjelaskan cara pembuatan permen kulit semangka diawali dengan membersihkan kulit semangka lalu dipotong kecil. Setelah itu, direndam kapur sirih sampai teksturnya menjadi renyah. Kemudian, dimasak menggunakan gula pasir atau gula halus dan sedikit perasan jeruk nipis. 
 
“Permen ini tidak menggunakan bahan kimia tambahan agar tetap alami,” tutur dia. 
 
Baca juga: Gangguan Membran Telinga, Mahasiswa Unair Gagas Alternatif Perekat Jaringan Tanpa Jahitan 

Kelompok mahasiswa Unair itu juga membantu warga desa membuat desain kemasan dan promosi di media sosial. Harapannya, hasil produksi dapat dijual di pasar lokal, dititipkan di warung, atau dijual secara online.
 
Yasmin menuturkan program yang mereka rancang itu dapat memberikan keterampilan baru bagi warga Desa Ngasemlemahbang dalam pengolahan limbah organik. Selain itu, juga dapat menambah peluang usaha baru dengan modal kecil.
 
“Program tersebut bisa meningkatkan nilai ekonomi dari limbah yang sebelumnya tidak termanfaatkan sekaligus mendorong kesadaran warga terhadap pengelolaan limbah yang produktif dan berkelanjutan,” ujar dia. 
 
Ia berharap warga desa dapat membentuk kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis rumah tangga. Tujuannya, agar pengelolaan permen kulit semangka bisa dijalankan warga dengan konsisten.
 
“Harapan kami, program ini bisa menjadi awal dari usaha lokal yang berkelanjutan dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Selain itu, kami berharap warga dapat mengembangkan variasi produk olahan lain dari limbah semangka,” ujar dia. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan