Menurut studi Globocan pada tahun 2018, kanker payudara menempati peringkat kanker tertinggi di Indonesia dengan 58.256 kasus baru pada tahun 2018.
Kanker payudara juga menempati posisi kedua penyebab kematian karena kanker, setelah kanker paru-paru.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut dr. Ronald Hukom, SpPD-KHOM, Hematologi Onkologi Medik RS Kanker Dharmais, menjelaskan bahwa untuk mengetahui subtipe kanker payudara metastatis, semua hasil biopsi, misalnya core-biopsy.
Atau hasil operasi pengangkatan tumor dengan laporan patologi kanker payudara, perlu diperiksa dengan beberapa tes tambahan untuk mengetahui subtipenya, termasuk dengan tes HR (ER/EPR) dan HER2.
Subtipe kanker seusai laporan patologi sangat menentukan pilihan obat yang disarankan dokter, sehingga laboratorium patologi dengan kemampuan lengkap harus tersedia pada semua provinsi dan rumah sakit yang menangani kanker.
