Minyak atsiri atau dikenal dengan istilah minyak esensial memang harum. Tapi apakah bisa mengobati depresi? Berikut selengkapnya. (Foto: Pexels.com)
Minyak atsiri atau dikenal dengan istilah minyak esensial memang harum. Tapi apakah bisa mengobati depresi? Berikut selengkapnya. (Foto: Pexels.com)

Minyak Esensial Bisa Obati Depresi?

Rona psikologi
Sunnaholomi Halakrispen • 23 Agustus 2020 17:00
Jakarta: Minyak atsiri adalah ekstrak tumbuhan terkonsentrasi yang diyakini mendukung tujuan medis, dari bertindak sebagai pengusir nyamuk alami hingga mengurangi sakit punggung dan leher.
 
Namun, beberapa orang menggunakannya untuk mendukung pengobatan depresi. Minyak atsiri atau yang dikenal juga dengan minyak esensial identik dengan aroma-aromanya yang khas.
 
Memang tidak menyembuhkan depresi dan orang tidak boleh menggunakan minyak esensial sebagai pengganti obat yang diresepkan oleh dokter atau psikiater. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Namun, minyak esensial menunjukkan manfaat sebagai terapi pelengkap bersama dengan pengobatan konvensional untuk depresi. Misalnya, terapi perilaku dan antidepresan.
 
Dikutip dari Medical News Today, beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa minyak esensial tertentu dapat meredakan gejala terkait depresi. Baik bagi psikologis maupun fisik.
 
Satu studi tahun 2016 menunjukkan bahwa lavender yang dihirup meningkatkan siklus tidur orang-orang di perguruan tinggi yang mengalami gangguan tidur, yang bisa jadi merupakan efek depresi.
 
 

 
Sebuah studi berbeda menunjukkan bahwa minyak esensial yang disebut asarum heterotropoides mengurangi perilaku pada tikus yang menyerupai orang dengan depresi. 
 
Namun, psikologi dan struktur otak hewan bukan manusia jauh lebih kompleks daripada manusia. Penelitian pada hewan pun biasanya tidak membuahkan hasil yang signifikan.
 
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menggunakan minyak esensial dapat meningkatkan kualitas tidur. Selain itu, juga dapat meningkatkan mood, dan meningkatkan kualitas hidup.
 
Minyak atsiri juga dapat membantu mengurangi gejala gangguan kecemasan, yang sering terjadi bersamaan dengan depresi.
 
Peneliti memperkirakan bahwa sekitar 43 persen orang dengan kecemasan dan stres menggunakan beberapa bentuk terapi alternatif untuk membantu mengelola gejala
 
Seperti semua bentuk terapi alternatif, gunakan minyak esensial dengan hati-hati. Namun, selalu diskusikan penggunaan minyak ini dengan dokter atau ahli aromaterapi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif