Jakarta: Pada bayi baru lahir kemampuan menyusu belum berkembang sehingga banyak bayi yang kesulitan saat disusui. Umumnya kemampuan menyusu bayi membaik saat mencapai usia satu hingga satu setengah bulan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tetapi bayi yang terus menerus mengalami kesulitan saat menyusui perlu mendapat perhatian. Karena bisa jadi buah hati mengalami lidah tali pendek atau tounge-tie.
Arti Tounge-tie
Seperti dimuat dalam Mother and Baby, tounge-tie atau lidah tali pendek adalah kelainan yang terjadi saat perkembangan janin di mana lidah tidak bebas bergerak akibat membran frenulum lidah terlalu pendek.Kondisi ini terjadi saat janin di dalam perut membentuk mulut, otot lidah dan langit-langit mulut. Setiap kali si kecil menghisap ibu jari atau jari-jarinya, berulang-ulang, jaringan kulit di bawah lidah yang bisa robek hingga tersisa sedikit.
Kadang membran tersebut tidak dapat kembali seperti semula atau tumbuh namun tidak cukup tebal dan kuat. Kondisi ini terjadi pada 4-11 persen bayi yang baru lahir dan umum terjadi pada bayi laki-laki dibanding bayi perempuan.
Bayi dengan kondisi tongue-tie sulit melakukan gerakan mengisap, sehingga berulang kali memasukkan dan mengeluarkan puting payudara saat menyusu. Akibatnya menyusui kerap lebih lama dan bayi kurang memperoleh asupan ASI.
Banyak bayi dengan tounge-tie selalu lapar dan tidak mengalami kenaikan berat badan. Selain itu, payudara ibu juga lebih rentan mengalami peradangan.
Namun, bayi dengan tounge-tie juga dapat beradaptasi dengan kondisi ini. Sebanyak 75 persen bayi dengan ikat lidah pendek mampu memperoleh ASI yang cukup asalkan ibu tahu cara menyusui bayinya.
Saat menyusui, tempatkan bayi pada payudara bagian bawah. Ini akan memicu refleks bayi membuka mulut lebar-lebar dan mendorongnya untuk menyusu secara alami.

(Pada sebagian besar kasus lidah tali pendek tidak memerlukan pengobatan jika bayi dan anak dapat menyusui dan makan tanpa masalah. Foto: Dok. Motherandbaby.co.uk)
Penanganan tongue-tie
Pada sebagian besar kasus lidah tali pendek tidak memerlukan pengobatan jika bayi dan anak dapat menyusui dan makan tanpa masalah. Pada sebagian bayi kondisi prenulum lidah yang kaku dalam berenggang seiring waktu.Namun pada sebagian kasus lainnya, dokter akan menganjurkan tindakan bedah, frenotomy atau frenuloplasty. Hanya 2,5 persen bayi dengan tounge-tie menjalani pembedahan.
Pada frenotomy, dokter akan memotong bagian frenulum lidah agar bisa bergerak bebas. Prosedur bedah berlangsung cepat dan bisa dilakukan dengan atau tanpa bius. Bayi bisa langsung disusui segera setelah pembedahan selesai dilakukan.
Pada tindakan frenuloplasty, dokter memotong bagian frenulum lidah dan menjahitnya. Frenuloplasty dilakukan setelah pasien dibius terlebih dahulu.
Ada beberapa risiko saat bayi menjalani frenuloplasty:
Infeksi: saat luka terinfeksi, sehingga memerah dan meradang. Meski risiko infeksi sangat kecil, pengobatannya dilakukan dengan antibiotik.Kehilangan darah: Walaupun tidak ada pembuluh darah utama di bawah lidah bayi, perdarahan dapat terjadi dan berhenti saat ditekan. Namun darah yang bercampur air liur bayi sering kali terlihat sangat banyak. Jika perdarahan masih terjadi pada kasus yang sangat jarang kauterisasi diperlukan.
Rasa sakit: luka sekecil apapun akan menyakitkan. Pada sebagian bayi, luka ini akan membuat mereka sangat rewel. Pemberian parasetamol dan membantu meredakan sakitnya.
Perbaikan lambat: Pada sebagian bayi, perbaikan setelah pembedahan dapat berjalan lambat sehingga lidah tidak terkoordinasi dan kuat. Lebih sering menyusui bayi akan membantu melatihnya memperoleh otot lidah yang lebih kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(TIN)