FAMILY

Cara Bijak Menghadapi Balita yang Lagi Tantrum agar Lebih Tenang

Medcom
Selasa 09 September 2025 / 12:26
Jakarta: Menghadapi kemarahan pada Balita memang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dan pengasuh. Namun, penting untuk memahami bahwa kemarahan pada anak usia sekitar 3 tahun adalah bagian alami dari perkembangan emosional mereka.

Pada usia ini, anak-anak sedang belajar mengenali dan mengendalikan perasaan mereka. Ekspresi kemarahan seperti menggeram atau menunjukkan wajah marah sebenarnya merupakan cara yang aman bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan tanpa menyakiti diri sendiri atau orang lain.
 

Mengubah cara melihat kemarahan anak 


Daripada berfokus pada bagaimana menghentikan kemarahan anak, lebih baik kamu mengarahkan perhatian pada cara membantu anak mengekspresikan kemarahan dengan cara yang sehat dan aman.

Saat anak sedang marah, otaknya sedang berproses untuk belajar mengatur emosi yang kuat tersebut. Proses ini sangat penting karena membentuk keterampilan regulasi emosi yang akan berguna sepanjang hidupnya.

Baca juga: Scaffolding: Cara Orang Tua Menghadapi Kemarahan Anak
 

Mengapa mengajarkan pengelolaan kemarahan itu sulit? 


Kemarahan adalah emosi yang kompleks. Seringkali sulit untuk dihadapi, baik oleh anak maupun orang dewasa.

Pengalaman masa kecil dengan orang tua atau pengasuh yang mengekspresikan kemarahan secara negatif, atau sebaliknya, yang menekan dan mengabaikan kemarahan, dapat memengaruhi cara anak belajar mengelola emosinya sendiri. 

Seringkali, orang tua merasa lebih mudah mengajarkan anak untuk mengekspresikan emosi seperti senang, sedih, atau takut, tetapi kurang nyaman ketika anak menunjukkan kemarahan. Padahal, kemarahan adalah emosi manusiawi yang alami dan perlu diterima sebagai bagian dari perasaan yang normal. 

Dengan menerima kemarahan sebagai bagian dari emosi yang wajar, anak-anak belajar mengenali dan mengelola perasaan mereka dengan cara yang sehat, tanpa menyakiti diri sendiri atau orang lain. Cara ini membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang mampu menghadapi berbagai situasi emosional dengan lebih baik.
 

Pentingnya kesabaran dan dukungan 


Menghadapi kemarahan anak membutuhkan kesabaran dan dukungan yang konsisten dari orang tua. Memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan kemarahan secara aman sambil membimbing mereka untuk mengenali perasaan tersebut adalah langkah awal yang sangat penting. 

Orang tua juga perlu menjadi contoh dalam mengelola kemarahan dengan cara yang sehat, karena anak-anak belajar banyak dari perilaku orang dewasa di sekitarnya. Dengan memberikan contoh yang baik, anak akan lebih mudah memahami bahwa kemarahan adalah emosi yang boleh dirasakan, tetapi harus diungkapkan dengan cara yang tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. 

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH