Para peneliti menemukan, virus dapat melewati plasenta, dan membunuh sel untuk memperlambat pertumbuhan otak.
Percobaan menggunakan tikus sebagai objek penelitian. Dalam studi, para peneliti menyuntikan Strain Asia Zika pada otak tikus, 13 hari setelah pembuahan. Hasilnya menemukan, otak berkembang menjadi lebih kecil, lima hari kemudian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dilansir Foxnews, Kamis (12/5/2016), sel saraf progenitor yang membangun otak dan sistem saraf janin menjadi bagian yang rentan terinfeksi.
"Bagian yang paling mengejutkan dari penelitian ini adalah, sebagian besar saraf sel progenitor terinfeksi di tahapan awal, dan sebagian besar neuron terinfeksi pada tahap berikutnya." ujar Dr. Zhiheng Xu dari Chinese Academy of Sciences.
"Namun, hampir semua kematian sel ditemukan pada neuron," kata Zhiheng, menambahkan.
Penelitian ini menambah yakin bahwa virus Zika adalah faktor dari banyaknya kasus bayi lahir dengan volume otak kecil di Brazil. Meski demikian, butuh penelitian lebih lanjut, dengan sampel otak yang jauh lebih besar daripada otak tikus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(DEV)
