Pertama kali ditemukan Zika adalah pada 1947. Virus ini ditularkan oleh nyamuk, dan penyakitnya mencapai proporsi epidemi di Brasil pada 2015.
Virus Zika menyebabkan ribuan bayi lahir dengan mikrosefali, yakni kelainan yang menyebabkan bayi lahir dengan kepala kecil tidak normal, dan otak yang kurang berkembang.
"Ada lonjakan kasus virus Zika, dan departemen kesehatan India telah membentuk beberapa tim untuk menahan penyebarannya," kata Dr Nepal Singh, kepala petugas medis Kanpur, dilansir dari Times of India, Senin, 8 November 2021.
"Ada satu perempuan yang sedang hamil, dan kami memberikan perhatian khusus padanya," lanjutnya.
Kasus Zika telah dilaporkan di sejumlah negara bagian India dalam beberapa tahun terakhir. Kasus pertama di kota industri Kanpur terdeteksi pada 23 Oktober, dan jumlah kasusnya terus meningkat dalam sepekan terakhir.
Baca juga: New Delhi Diselimuti Polusi Udara Beracun Usai Festival Diwali
"Orang-orang menjalani tes dan hasilnya positif. Kami terus melakukan pelacakan kontak yang sangat agresif," kata pejabat pemerintah Uttar Pradesh, Mohan Prasad.
Otoritas India terus meningkatkan pengawasan terhadap wabah Zika. Pasalnya, virus ini muncul lagi di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai.
Salah satu upaya otoritas India dalam meredam penyebaran Zika adalah memberantas berbagai lokasi yang dapat dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
