Orang yang mengonsumsi mi instan dalam jumlah yang berlebihan memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik. (Foto: Artem Bellaikin/Pexels)
Orang yang mengonsumsi mi instan dalam jumlah yang berlebihan memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik. (Foto: Artem Bellaikin/Pexels)

Beberapa Dampak Negatif Mengonsumsi Mi Instan

Rona tips kesehatan kesehatan jantung
Raka Lestari • 15 Juli 2019 16:31
Mengonsumsi mi instan bisa menjadi solusi baik jikalau tak sempat menghidangkan makanan berat. Tapi mengonsumsinya secara berlebihan justru tidak baik buat sistem pencernaan.
 
Jakarta: Mi instan merupakan salah satu makanan yang cukup sering dikonsumsi oleh banyak orang. Di Asia, beberapa negara menganggap mi instan sebagai salah satu makanan pokok seperti nasi.
 
Bagi sebagian orang, menyiapkan mi instan yang kurang dari dua menit sangatlah mudah. Terutama bagi mahasiswa, pelajar, atau pekerja yang memang tak sempat membuat hidangan dengan usaha besar.
 
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa, mengonsumsi mi instan bisa memiliki dampak negatif pada tubuh Anda. Meskipun ada yang menyebutkan bahwa dengan menambahkan sayuran di mi instan, dapat meningkatkan kandungan nutrisinya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kembali lagi, masalahnya adalah mi instan bisa menyebabkan kondisi yang tidak bisa diatasi, meskipun ditambahkan dengan sayuran. Untuk itu, Anda perlu tahu kalau ada beberapa alasan mengapa mengonsumsi mi instan dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan seseorang:

1. Sulit dicerna

Mi instan dapat berdampak negatif pada sistem pencernaan Anda karena memaksa sistem pencernaan untuk memproses mi instan selama beberapa jam. Ini dapat mengganggu kadar gula darah seseorang dan pelepasan insulin jika dikonsumsi terlalu cepat.
 
Tak cuma itu, mi instan juga dapat merugikan sistem pencernaan. Sebab jika sistem pencernaan sering mengonsumsi bahan pengawet dan bahan kimia beracun, maka akan rusak.
 
Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan paparan berlebih dari butiran hidroksanisol dan t-butil hidrokuinon. Dua bahan kimia yang biasa digunakan dalam produk mi instan untuk memperpanjang umur simpan. Keduanya dapat menyebabkan kecemasan, asma, dan diare.

2. Risiko penyakit jantung

Beberapa orang mungkin mengonsumsi mi instan dalam waktu yang cukup sering. Tentu itu akan menyebabkan beberapa penyakit, dan yang paling parah adalah penyakit jantung.
 
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Journal of Nutrition, terungkap bahwa orang yang mengonsumsi mi instan dalam jumlah yang berlebihan memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik. Selain itu juga mengalami serangkaian gejala termasuk memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol HDL yang rendah, dan peluang lebih tinggi penyakit jantung, diabetes serta stroke.

3. Mengandung garam dalam jumlah tinggi

Tidak mengherankan jika mi instan mengandung banyak garam, yang dapat memengaruhi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Dalam sebuah penelitian American Journal of Hypertension pada 2014, ditemukan bahwa mengonsumsi makanan dengan kandungan natrium yang tinggi, dianggap sebagai salah satu faktor utama dalam tingkat kematian yang tinggi.
 
Penelitian itu terjadi dalam 23 studi kasus terakhir. Natrium tambahan ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
 
Tips Menjaga Kesehatan Jantung

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif