FITNESS & HEALTH
Ini Cara Perawatan Luka Ringan yang Tepat, karena Beda Luka, Beda Plester
A. Firdaus
Kamis 06 November 2025 / 14:07
Jakarta: Literasi dan pemahaman masyarakat Indonesia tentang luka masih kurang jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Banyak orang menganggap bahwa luka cukup diobati dengan antiseptik saja, tanpa perlu tindakan lain.
Padahal, luka bisa dibedakan berdasarkan penyebab, kedalaman, dan kondisinya. Setiap luka memiliki cerita sendiri tidak bisa ditangani hanya dengan memberikan antiseptik.
"Tetapi memerlukan suatu tindakan yang khusus,” ujar dr. Heri Setyanto, Sp.B., FINACS, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) dalam acara Kampanye “Beda Luka, Beda Plester” dan Peluncuran Leukoplast Red First Aid, (5/11/25).
Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan kulit kita. Berdasarkan kriteria tertentu, luka dibedakan menjadi luka superfisial (permukaan) dan luka dalam. Luka superfisial adalah luka yang hanya mengganggu sebagian lapisan kulit. Sedangkan luka dalam menembus kulit hingga ke subkulit, otot, bahkan tulang jika trauma atau kedalamannya berat.
“Menurut riset yang sudah pernah dikerjakan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2018, angka kejadian luka itu paling besar adalah luka superficial atau luka kecil sebanyak 64%. Diikuti luka yang dalam seperti luka robek sekitar 20%,” tambah dr. Heri Setyanto, Sp.B., FINACS.
Cuci luka dengan hati-hati menggunakan cairan infus NaCl yang steril. Jika di rumah tidak ada cairan infus, kamu bisa menggunakan air mineral yang masih baru (belum diminum) atau air matang yang sudah didinginkan. Tujuannya adalah menghilangkan kotoran dan kuman agar luka tidak terinfeksi.
Jika luka masih berdarah, tekan luka tersebut selama 5-10 menit. Jika pendarahan sudah berhenti, lanjutkan dengan menutup luka menggunakan balut atau plester.
Namun, jika setelah 10 menit pendarahan masih terus, itu berarti luka mungkin lebih dalam dan mengenai pembuluh darah yang lebih besar. Dalam hal ini, jangan tangani sendiri dan segera bawa ke klinik atau rumah sakit untuk penanganan medis.
Setelah luka ditutup, jangan lupa untuk merawatnya setiap hari. Buka balutnya, lalu ganti jika balut sudah kotor atau basah. Lakukan ini sesuai kebutuhan, agar luka tetap bersih dan terlindungi.
Untuk membantu perawatan luka tersebut Leukoplast hadir dalam 3 varian yang dirancang untuk membantu perawatan luka ringan di berbagai lokasi luka, dengan kebutuhan berbeda, dimana setiap kemasan dilengkapi dengan informasi terkait jenis luka dan jenis plester yang sesuai.
Berikut adalah tiga macam plester untuk luka ringan tersebut.
Fleksibel, menempel kuat, dan sempurna di area tubuh yang sering bergerak seperti jari, buku tangan, siku, dan lutut.
Menjaga luka tetap terlindungi dari air, sambil memungkinkan kulit di sekitar luka tetap 'bernapas'.
Memberikan perlindungan ekstra dari mikroba dan kontaminan luar, cocok untuk aktivitas outdoor yang rentan terpapar kotoran atau kontaminan.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Padahal, luka bisa dibedakan berdasarkan penyebab, kedalaman, dan kondisinya. Setiap luka memiliki cerita sendiri tidak bisa ditangani hanya dengan memberikan antiseptik.
"Tetapi memerlukan suatu tindakan yang khusus,” ujar dr. Heri Setyanto, Sp.B., FINACS, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) dalam acara Kampanye “Beda Luka, Beda Plester” dan Peluncuran Leukoplast Red First Aid, (5/11/25).
Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan kulit kita. Berdasarkan kriteria tertentu, luka dibedakan menjadi luka superfisial (permukaan) dan luka dalam. Luka superfisial adalah luka yang hanya mengganggu sebagian lapisan kulit. Sedangkan luka dalam menembus kulit hingga ke subkulit, otot, bahkan tulang jika trauma atau kedalamannya berat.
“Menurut riset yang sudah pernah dikerjakan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2018, angka kejadian luka itu paling besar adalah luka superficial atau luka kecil sebanyak 64%. Diikuti luka yang dalam seperti luka robek sekitar 20%,” tambah dr. Heri Setyanto, Sp.B., FINACS.
Cara perawatan luka ringan yang tepat
1. Bersihkan luka (clean)
Cuci luka dengan hati-hati menggunakan cairan infus NaCl yang steril. Jika di rumah tidak ada cairan infus, kamu bisa menggunakan air mineral yang masih baru (belum diminum) atau air matang yang sudah didinginkan. Tujuannya adalah menghilangkan kotoran dan kuman agar luka tidak terinfeksi.
2. Hentikan pendarahan dan tutup luka (close)
Jika luka masih berdarah, tekan luka tersebut selama 5-10 menit. Jika pendarahan sudah berhenti, lanjutkan dengan menutup luka menggunakan balut atau plester.
Namun, jika setelah 10 menit pendarahan masih terus, itu berarti luka mungkin lebih dalam dan mengenai pembuluh darah yang lebih besar. Dalam hal ini, jangan tangani sendiri dan segera bawa ke klinik atau rumah sakit untuk penanganan medis.
3. Rawat luka secara rutin (care)
Setelah luka ditutup, jangan lupa untuk merawatnya setiap hari. Buka balutnya, lalu ganti jika balut sudah kotor atau basah. Lakukan ini sesuai kebutuhan, agar luka tetap bersih dan terlindungi.
Untuk membantu perawatan luka tersebut Leukoplast hadir dalam 3 varian yang dirancang untuk membantu perawatan luka ringan di berbagai lokasi luka, dengan kebutuhan berbeda, dimana setiap kemasan dilengkapi dengan informasi terkait jenis luka dan jenis plester yang sesuai.
Berikut adalah tiga macam plester untuk luka ringan tersebut.
1. Leukoplast Elastic
Fleksibel, menempel kuat, dan sempurna di area tubuh yang sering bergerak seperti jari, buku tangan, siku, dan lutut.
2. Leukoplast Aqua Pro
Menjaga luka tetap terlindungi dari air, sambil memungkinkan kulit di sekitar luka tetap 'bernapas'.
3. Leukoplast Barrier
Memberikan perlindungan ekstra dari mikroba dan kontaminan luar, cocok untuk aktivitas outdoor yang rentan terpapar kotoran atau kontaminan.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)