Jalannya pertandingan terpantau bergulir kurang berimbang di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor. Mali yang menempati ranking 53 FIFA, tampil dominan dengan memanfaatkan keunggulan postur tubuh dan kecepatan yang dimiliki para pemainnya.
Perlawanan maksimal sudah ditunjukkan para pemain timnas U-23 untuk mengejar ketertinggalan di sepanjang pertandingan. Namun, peluang-peluang yang mereka dapat selalu gagal dimanfaatkan dengan sempurna, khususnya pada babak pertama.
Jalannya Pertandingan
Laga baru bergulir lima menit, Mali sudah membuka keunggulan melalui bek tengah Sekou Doucore. Golnya tercipta setelah menang duel udara di kotak penalti untuk menanduk umpan tendangan sudut Hamidou Makalou.
Tidak terima tertinggal, timnas Indonesia U-23 langsung tampil agresif untuk meningkatkan intensitas serang. Permainan cepat diperagakan untuk menembus pertahanan Mali hingga lahirlah peluang emas pada menit ke-18.
Saat itu, Dony Tri Pamungkas memberikan umpan tarik kepada Mauro Zijlstra yang berada di muka gawang lawan. Tapi, bola tandukan Zijlstra masih terlalu lemah dan bisa ditangkap dengan mudah oleh kiper Mali U-23, Bourama Kone.
Berselang dua menit kemudian, timnas U-23 kembali mendapat peluang melalui umpan silang Dony Tri. Namun, gol tetap gagal tercipta karena Zijlstra sedikit kalah cepat dengan bek Mali yang bisa membuang bola untuk menghasilkan tendangan sudut.
Baca juga: Timnas U-23 Tampil Agresif, tapi Tertinggal dari Mali
Meski tampil sebagai tim tamu, Mali tampil tak gentar dan tetap meladeni permainan terbuka timnas U-23. Upaya tersebut kembali membuahkan hasil dengan lahirnya gol kedua yang dicetak oleh Wilson Samake pada menit ke-33.
Gol Samake tercipta setelah dia berlari hampir setengah lapangan yang kecepatannya sulit dikejar para pemain bertahan Indonesia. Setelah berhadapan satu lawan satu dengan kiper timnas U-23, Cahya Supriadi, Samake tetap bisa melancarkan tembakan akurat dari sudut sempit.
Peluang demi peluang masih didapat timnas U-23 pada waktu yang tersisa, termasuk sepakan Dony Tri yang ditepis kiper lawan pada menit ke-45. Tapi, Mali juga mampu bertahan dengan baik untuk menjaga keunggulan dua gol hingga peluit turun minum berbunyi.
Memasuki babak kedua, pelatih timnas U-23 Indra Sjafri memutuskan untuk memainkan Wigi Pratama untuk menambah daya gedor serangan. Permainan Indonesia pun terpantau lebih hidup dari kedua sisi sayap, tapi lini pertahanan Mali tetap sulit diruntuhkan.
Mali sendiri tampil lebih tenang pada babak kedua. Permainan cepat dan adu fisik yang ditunjukkan pada babak pertama jarang terlihat lagi. Namun, Mali tetap jeli melihat peluang dan kerap membahayakan gawang Indonesia.
Setelah timnas U-23 kesulitan menggedor pertahanan lawan hingga menit ke-72, Mali mendapat peluang emas melalui Sekou Kone yang secara mengejutkan melancarkan tendangan dari luar kotak penalti. Beruntung buat Indonesia, kiper Cahya Supriadi masih sigap untuk menepis bola hasil tendangannya.
Menginjak menit ke-84, gantian Indonesia yang mendapat peluang. Dony Tri berhasil merebut bola dari pemain Mali yang terlalu lama bermain di lini belakang, tapi gocekan dan sepakannya masih belum ampuh untuk melewati penjagaan kiper Mali.
Jelang laga berakhir atau tepatnya pada menit 90+1, Mali baru bisa mencetak gol tambahan yang menutup kemenangan mereka dengan skor 3-0. Gol tersebut dicetak oleh Moulaye Haidara setelah memanfaatkan kesalahan Kadek Arel dan melancarkan tembakan datar dari luar kotak penalti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id