Kondisi BAB keluar darah adalah salah satu gejala adanya gangguan di sistem pencernaan. Salah satu gangguan yang umum terjadi adalah fisura ani.
Dilansir dari Very Well Health, fisura ani adalah kondisi robekan atau luka di jaringan yang melapisi saluran anus. Robekan jaringan ini bisa menimbulkan rasa sakit dan BAB berdarah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kondisi fisura ani dapat terjadi pada semua usia. Fisura ani bisa sembuh sendiri selama beberapa minggu dan tanpa intervensi medis.
Akan tetapi pada beberapa kasus, fisura ani dapat tergolong penyakit kronis. Penyakit ini bisa bertahan lebih dari enam minggu hingga satu tahun.
Fisura ani ditandai dengan BAB keluar darah berwarna merah cerah. Gejala kesehatan lain yang mengikuti adalah nyeri dan gatal di area dubur. Selain itu, saat BAB, area tertentu di dubur terasa sangat nyeri.
Sebagai salah satu faktor utama penyebab BAB berdarah, fisura ani disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab pertama adalah feses yang keras.
Baca juga: 7 Penyebab BAB Berdarah
Sebagai informasi tambahan, feses yang keras bukan berarti mengalami sembelit. Sebab dua hal tersebut berbeda. Artinya, seseorang bisa saja mengalami kondisi feses yang keras tanpa harus mengalami sembelit.
Walaupun begitu, dilansir dari ACG (American College of Gastroenterology), ada beberapa kasus fisura ani yang disebabkan oleh sembelit.
Penyebab lain dari fistura ani adalah diare berkepanjangan. Sehingga anus mengalami trauma.
Kondisi lain penyebab fisura ani hingga membuat BAB keluar darah adalah obesitas, sembelit kronis, hipotiroidisme atau gangguan kelenjar tiroid, dan tumor di area tertentu.
Pengobatan dan pencegahan
Salah satu metode pengobatan populer mengatasi fisura ani saat ini adalah sitz bath, atau dikenal dengan mandi pinggul.
Selain itu, makan makanan berserat untuk menjaga feses tetap lembut dan lunak.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tidak menunda buang air besar. Menunda buang air besar malah akan membuat feses mengeras dan meningkatkan risiko robeknya jaringan di saluran anus.
Apabila kondisi BAB keluar darah masih terus berlanjut hingga enam minggu, maka segera lakukan intervensi medis.
Beberapa intervensi medis yang umum dilakukan adalah operasi, suntik botok, dan pengobatan topikal atau suntik.
Pencegahan fisura ani hampir sama dengan mencegah terjadinya wasir. Dua hal paling penting adalah makan makanan berserat tinggi dan menjaga konsumsi air putih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(ACF)