9 Tips Melatih Kemandirian Anak Umur 0-3 Tahun

Jakarta: Tahukah Anda bahwa umur 0-3 tahun, anak sudah bisa untuk berlaku lebih mandiri. Dorongan ini muncul dari diri mereka sendiri dan di sini, orang tua harusnya berperan untuk mengarahkannya. 
 
Menurut dr. Pinansia Finska Poetri menjelaskan bahwa masuk usia tersebut anak bisa diajarkan untuk melakukan Exercise Practical Life (EPL) atau keterampilan hidup agar aksinya lebih terarah. 
 
“Fase ini terjadi ketika anak mulai masuk ke usia tiga tahun (conscius mind) di mana anak sudah sadar dia sedang berkembang, sudah tahu apa yang dia butuhkan, sudah lebih jelas menunjukkan minat dan bakatnya,” ungkapnya dalam Roompi di Aplikasi Orami dengan tema Practical life: Bagaimana Memfasilitasi Toddler agar Mandiri.
“Oleh karena itu, di usia ini jangan heran kalau dia jadi sok tahu banget, ingin melakukan apa-apa sendiri. Maunya mandi sendiri, maunya makan sendiri (yang biasanya akan terjadi kekacauan lainnya di rumah). Ini memang sedang fasenya,” jelasnya.
 
Menurutnya Kegiatan EPL yang bisa diajarkan pada anak antara lain (dirokemndasikan untuk mereka yang berusia 2,5 tahun):

1. Menyendok

- Menyendok dari satu mangkuk ke mangkuk lain
- Menyendok dari satu mangkuk ke dua mangkuk lain yang ukurannya sama
- Menyendok dari satu mangkuk ke dua mangkuk lain yang ukurannya berbeda
- Menyendok dari satu mangkuk ke mangkuk lain yang ada garis takarannya

2. Menuang

- Awali dengan benda kering lalu selanjutnya benda cair
- Urutannya sama seperti menyendok

3. Menjepit

- Menjepit dengan menggunakan tweezer
- Menjepit paper klip

4. Melipat

- Melipat tisu atau saputangan

5. Menyapu

- Menyapu dengan menggunakan sapu kecil

6. Membuka dan menutup

- Membuka dan menutup botol dengan berbagai ukuran

7. Meronce

Menggunting pola
- Dimulai dengan garis lurus lalu ke garis miring, zigzag, hingga lengkung

8. Memotong buah

Dengan alat yang aman

9. Berpakaian

- Buka tutup kacing, zip, velcro, pita, buckle, dan
- Mengikat tali sepatu.
 
“Semua kegiayan dimulai dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah. Lakukan demo dengan gerakan lambat dan dalam keadaan diam sebelum anak memulai kegiatan. Pada saat anak melakukan kegiatan, kita harus meminimalkan interupsi,” jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TIN)