Ilustrasi Freepik
Ilustrasi Freepik

Tips Atur Stres saat Bekerja di Tengah PSBB Total

Rona psikologi tips work from home PSBB
Sunnaholomi Halakrispen • 14 September 2020 15:26
Jakarta: Area Jakarta kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total. Mau tidak mau, seluruh masyarakat yang berkegiatan di Jakarta harus mematuhi peraturan yang lebih ketat mulai hari ini. 
 
Sejumlah upaya untuk menjaga emosi dan stres pun harus dilakukan, demi kualitas pekerjaan selama PSBB total. Hal pertama yang harus diterapkan ialah memahami kondisi penyebaran penyakit covid-19 yang semakin besar.
 
Kemudian, tidak ada alasan untuk tidak memenuhi peraturan yang telah ditetapkan pemerintah daerah. Setiap orang pun pada dasarnya dapat menyesuaikan diri dengan baik. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Sebenarnya PSBB ini bukan hal baru lagi bagi para pekerja, sehingga secara psikologis proses adaptasinya tidak akan seberat ketika pertama kali diberlakukan PSBB," ujar Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Efnie Indrianie, M.Psi. kepada Medcom.id.
 
"Mereka hanya tinggal meneruskan sistem kerja yang sudah dibuat seperti saat PSBB pertama," tambahnya.
 
Di sisi lain, salah satu protokol kesehatan selama di tempat kerja ialah menggunakan sarung tangan. Terkait psikologi terhadap kebiasaan baru, ternyata seharusnya tidak ada perubahan kualitas pekerjaan dari saat memakai sarung tangan dan tidak memakainya.
 

 
Sebab, kata Efnie, sebenarnya manusia memiliki body intelligence. Hal ini berarti kecerdasan tubuh yang membuat manusia mampu beradaptasi dalam proses belajar.
 
"Saat proses pembelajaran ini dilakukan, maka stres biasanya hanya dirasakan di awal. Setelah pembelajaran dilakukan selama minimal 21 hari maka sistem otak akan mengikuti dan stres akan mereda," jelasnya.
 
Demikian juga saat bekerja di rumah atau work from home (WFH). Sejumlah upaya untuk menjaga emosi dan stres pun harus dilakukan selama WFH. 
 
Maka, rasa nyaman berada di rumah pun harus dijaga. Setiap anggota keluarga memiliki peranan penting dalam memenuhi hal ini, agar anggota keluarga yang bekerja dapat menjalankan pekerjaannya tanpa tertekan. 
 
"Intinya memang orang tua harus melakukan usaha yang lebih dalam menjaga kehangatan di dalam keluarga, sehingga dorongan kebersamaan yang tinggi pada remaja yang tadinya bersama teman-teman tergantikan oleh keluarga," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(FIR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif