Dalam hal ini pasangan selebriti, Darius Sinathrya dan Donna Agnesia terus bekerjasama untuk terus meningkatkan kemampuan komunikasi mereka dengan anak. Sejauh ini Darius mengatakan bahwa mereka memiliki komunikasi yang terbuka.
“Buat saya sama Donna, perenting itu adalah proses yang sangat panjang dan setiap hari kita belajar hal baru bagaimana handle anak-anak dan berkomunikasi dengan mereka," ujar Darius dalam Webinar Tangkas Berinternet di Youtube Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Puji Tuhan so far kami di keluarga, saya dan Donna cukup nyaman berkomunikasi dengan anak-anak walaupun kadang anak-anak lebih suka datang ke Dona untuk curhat. Kalau sama bapaknya lebih ke hal general,” sambungnya.
1. Berbagi peran
Darius mengaku bahwa anaknya lebih nyaman bercerita hal-hal tertentu pada Donna. Kendati demikian, ketika sang ibu tidak bisa menyelesaikan masalah tertentu, untuk itu Darius akan ambil alih.“Kalau problemnya mamanya sudah tidak bisa bantuin atau dikasih tahu anaknya belum mau dengar, biasanya baru saya yang jump in ke dalam,” jelasnya.
2. Memberikan ruang pada anaknya
Saat berkomunikasi, Darius sebisa mungkin tetap menghormati pikrian anaknya dengan memberikan ruang.“Dan itu pun saya tetap berusaha kasih ruang ke dia karena kadang momen remaja itu emosinya labil terus ada banyak pemikiran-pemikiran baru yang berkembang,” terang Darius.
3. Tidak mengontrol
Darius dan Donna sebisa mungkin untuk tidak terlalu mengontrol anaknya terus menerus. Sebab bagi mereka, terlalu mengontrol belum tentu bisa menyelesaikan masalah anak.“Yang kita jagain sekarang jangan sampai dia merasa papa mamanya terlalu berusaha untuk controlling dan akhirnya mereka malah menjauh,” jelasnya.
4. Momen
Untuk membicarakan hal serius, Darius selalu mengatur waktu yang tepat dan tak langsung ngomong ke pokok permasalahan. Ia biasanya memulainya dengan percakapan ringan.“Cari waktu yang tenang, yang santai terus saya tanya dengan dia. Mulai conversation, tanya pertanyaan yang mulai jadi concern mamanya,” ujar Darius.
“Misal ada isu yang ingin ia cerita dan ada yang tidak mau diomongin sekarang. Kalau sudah seperti itu, ‘aku ok ya sudah tak apa, take your time tapi kalau kamu butuh advice, problemnya tak selesai, papa ada di sini untuk bantu kamu’,” lanjutnya,
5. Menjadi teman untuk anak
Terakhir adalah Darius dan Donna sebisa mungkin ingin membangun relasi yang nyaman. Mereka ingin menyampaikan kepada anak mereka bahwa mereka juga adalah teman yang bisa diajak berbagi pikiran.“Kita berusaha membangun komunikasi tidak hanya seperti orang tua tapi juga sebagai teman dan parenting itu seperti main layang-layang, jadi kita harus tahu kapan harus naik dan kapan harus ngulur. Tidak bisa tarik terus, makin ditarik dia akan goyang,” jelasnya.
“Itu yang perlu belajar kita tak tahu momennya tepat apakah di saat sekarang ini kita harus tarik atau ulur tapi by the time harusnya kita bisa lebih aware, lebih punya sensitivitas memahami karakter anak,” pungkas Darius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(FIR)
