Perpusnas berkomitmen untuk mengubah paradigma perpustakaan yang pada abad 19 berorientasi pada management collection. Yaitu bagaimana mengelola pengetahuan dengan indikator keberhasilan jumlah koleksi yang dimiliki jumlah pengunjung perpustakaan.
Abad 20 perpustakaan bergeser paradigma menjadi transfer knowledge, perpustakaan menjadi bagian terpenting dalam peningkatan perubahan kualitas hidup masyarakat. Perpustakaan bertransformasi menjadi perpustakaan yang dapat memberdayakan sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam upaya mempermudah dan mempercepat akses masyarakat terhadap berbagai pengetahuan, Perpusnas meningkatkan kualitas layanan perpustakaan secara daring melalui berbagai aplikasi perpustakaan digital berikut:
1. Aplikasi e-mobile library i-Pusnas (www.ipusnas.id)
2. Indonesia OneSearch (IOS) (www.onesearch.id)
3. Layanan e-Khastara atau Khasanah Pustaka Nusantara (https://khastara.perpusnas.go.id/).
"Perpustakaan terus dituntut untuk bertransformasi, dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perpustakaan. Mampu memerdekaan masyarakat dari belenggu kebodohan dan kemiskinan, memerdekaan manusia melalui pemikiran yang terbuka, melalui karya-karya kreatif dan inovatif sehingga dapat terwujud masyarakat yang cerdas dan sejahtera,” terangnya.
Sementara Kepala Pusat Analisis Perpustakaan Dan Pengembangan Budaya Baca, Perpusnas, Adin Bondar menjelaskan, dalam kompetisi global, Indonesia memiliki peluang sebagai negara yang mampu menjadi negara based on product, bukan based on market terhadap barang dan jasa dalam era liberalisasi ekonomi. Sebab Indonesia diuntungkan dengan bonus demografi tahun 2045 yaitu 64% penduduk Indonesia usia produktif.
"Oleh karena itu, tugas sekarang adalah bagaimana membangun masyarakat yang literat melalui pembudayaan kegemaran membaca sejak dini menjadi ikhtiar kolektif masyarakat Indonesia," jelas Adin.

Kepala Pusat Analisis Perpustakaan Dan Pengembangan Budaya Baca, Perpusnas, Adin Bondar. (Foto: Istimewa).
Dalam Webinar ini juga dihadiri, Ketua Umum FPPTI Imam Budi Prasetiawan dan Kepala Perpustakaan dan Kajian Informasi Universitas Pelita Harapan, Dharma Gustiar Baskoro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)