Bila tak mau hal ini terjadi, Anda bisa mulai dengan menyampaikan kecemasan yang Anda rasakan pada pasangan. Tentunya ini tidaklah mudah.
Berikut tips sederhana agar Anda bisa menyampaikan kecemasan Anda dengan tepat yang dilansir dari Healthline.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saat memulai percakapan Anda bisa menggunakan pernyataan “Saya”. Ini digunakan agar pasangan Anda tidak merasa tertuduh.
Sebagai contoh, daripada mengatakan "Kamu terlalu jauh akhir-akhir ini dan aku tidak bisa menerimanya," kamu bisa menggantinya dengan "Aku merasa seperti ada jarak di antara kita, dan itu membuatku merasa seperti kamu menarik diri."
Kata-kata ini bisa cukup membantu, bahkan jika Anda tahu pasangan Anda benar-benar mencintai Anda. Hal ini bisa membantu mengikat pasangan Anda.
Anda dapat menjelaskan apa yang Anda pikirkan dan bagaimana Anda berusaha menghadapinya. Ketenteraman hati yang pasangan Anda tunjukan mungkin tidak sepenuhnya mengurangi kecemasan Anda, tetapi kemungkinan pasangan tak akan menyakiti Anda.
Membuka diri dan menjadi rentan dapat memperkuat ikatan yang sudah Anda miliki. Tak ada salahnya melakukan ini pada orang yang Anda percaya.
Bila Anda merasa tidak mampu melakukannya, maka tidak ada salahnya untuk meminta bantuan terapis.
Untuk kecemasan hubungan, seorang terapis yang bekerja dengan pasangan bisa sangat membantu. Mereka dapat membantu Anda berdua dalam memahami perasaan Anda sendiri dan masing-masing dan kebutuhan yang mendasarinya, mendengar pengalaman satu sama lain tanpa penilaian atau pembelaan diri, menunjukkan kepedulian Anda dengan cara menenangkan.
Satu studi menunjukkan bahwa bahkan satu sesi terapi dapat membantu pasangan yang berurusan dengan kecemasan hubungan. Semua di tangan Anda, jika Anda masih ingin mempertahankan hubungan ini, perubahan masih bisa dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(YDH)